Konsumsi BBM Bisa Lebih Irit, Ini Keunggulan Transmisi CVT Mobil

Radityo Herdianto - Kamis, 14 Juli 2022 | 07:00 WIB

Wuling New Cortez dan Mitsubishi Xpander Ultimate CVT. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Konsumsi BBM bisa lebih irit, ini keunggulan transmisi CVT mobil.

Menurut Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic yang juga sebagai pakar transmisi otomatis mobil di Indonesia, transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) dirancang untuk mengoptimalkan efisiensi BBM (Bahan Bakar Minyak).

Dalam konstruksi girboks transmisi CVT, terdapat komponen utama pulley set dan belt (sabuk baja) yang membentuk rasio gigi.

"Besar-kecilnya ukuran diameter belt diatur dari pergerakan dua pasang pulley set," sebut Hermas.

Pulley set bergerak melebar atau menyempit mengikuti putaran mesin terhadap percepatan laju mobil.

www.subaruoutback.org
ILUSTRASI. Konstruksi Girboks Transmisi Lineartronic CVT Subaru

Baca Juga: Pertalite Hendak Dibatasi, Pentingnya Pakai BBM Sesuai Kompresi Mesin

"Permukaan pulley set itu mulus dengan derajat kemiringan tertentu sehingga ukuran diameter belt bisa melebar atau mengecil," terang Hermas.

"Inilah pembentukan rasio gigi transmisi CVT yang nyaris tanpa batas dan tidak ada jeda atau step," imbuhnya.

Saat mobil dari posisi diam untuk melaju, pulley set akan menyempit untuk melebarkan ukuran diameter belt.

Tujuannya untuk menciptakan rasio gigi rendah yang membantu mobil berakselerasi.

"Setelah mencapai percepatan tertentu, pulley set kembali melebar yang secara cepat mengecilkan ukuran diameter belt," jelas Hermas.

"Putaran mesin bisa terjaga rendah di kecepatan tinggi karena transmisi cukup menjaga momentum laju mobil," terusnya.

Sabuk baja transmisi matik CVT mobil
Baca Juga: Bisa Jebol, Kenali Dampak Buruk Mobil Mesin Turbo Isi BBM Subsidi

Dari sinilah konsumsi BBM bisa lebih irit karena mobil bisa melaju cepat dengan putaran mesin rendah.

Jika dibandingkan dengan transmisi matik konvensional, pembentukan rasio gigi dari planetary gear.

"Gir punya gigi-gigi yang membentuk jeda dan membatasi putaran rasio gigi," ujar Hermas.

"Saat di kecepatan tinggi, terbatasnya gigi memaksa putaran mesin naik agar bisa melaju lebih cepat," lanjutnya.