GridOto.com - Pertalite hendak dibatasi, pentingnya pakai BBM sesuai kompresi mesin.
Gencar wacana soal penggunaan BBM subsidi Pertalite RON 90 yang hendak dibatasi untuk sejumlah kendaraan.
Seperti usulan mobil di atas 2.000 cc yang tidak boleh menggunakan Pertalite.
Meski begitu bukan berarti mobil-mobil dengan mesin 2.000 cc ke bawah sepenuhnya bisa menggunakan Pertalite.
Dr. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Motor Bakar Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan sudah banyak mobil mesin 1.500 cc memiliki rasio kompresi yang cukup tinggi, tak terkecuali mesin turbo.
Baca Juga: Bisa Jebol, Kenali Dampak Buruk Mobil Mesin Turbo Isi BBM Subsidi
"Mesin mobil sekarang banyak dirancang dengan ukuran kompak tapi bisa menghasilkan output tenaga seoptimal mungkin," katanya.
"Ukuran ruang bakar yang terbatas dibuat untuk menghasilkan tenaga tinggi, kompresinya jadi besar," lanjutnya.
Kompresi mesin yang tinggi idealnya membutuhkan BBM oktan tinggi seperti Pertamax RON 92 atau Pertamax Turbo RON 98.
Nilai oktan yang tinggi memiliki titik suhu pembakaran yang juga tinggi.
"Bahan bakar bisa lebih tahan terhadap tekanan besar dari kompresi untuk menyesuaikan pembakaran," terang Tri.
"Jadi bahan bakar bisa terbakar saat terjadi proses ignition," terusnya.
Jika diisi dengan BBM oktan lebih rendah, bahan bakar tidak sanggup menahan tekanan kompresi yang besar.
Efeknya, bahan bakar bisa meledak duluan sebelum proses ignition yang memaksa piston turun sebelum waktunya.
"Disinilah terjadi detonasi pada ruang bakar, membuat mesin jadi ngelitik," sebut Tri.
"Pembakaran tidak sempurna menghasilkan residu karbon yang banyak, ruang bakar juga lebih cepat panas, performa mesin tidak bisa maksimal," paparnya.