Knocking Akibat Pakai BBM Tidak Sesuai, Potensi Mesin Jebol Menanti

Radityo Herdianto - Senin, 11 Juli 2022 | 08:00 WIB

Ilustrasi Ruang Bakar Mesin Mobil Hancur (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Knocking akibat pakai BBM tidak sesuai, potensi mesin jebol menanti.

Gejala knocking pada mesin bisa terjadi jika nilai oktan BBM lebih rendah daripada yang dibutuhkan kompresi mesin.

Selain gejala ngelitik yang dirasakan, knocking mesin mobil menyimpan dampak cukup mengerikan.

Amiaw dari bengkel spesialis performa Amiaw Motor Sport (AMS) menerangkan bahwa nilai oktan BBM yang lebih rendah memiliki titik suhu bakar yang rendah menjadi pemicu knocking.

"Kompresi ruang bakar sebelum piston naik ke atas BBM sudah meledak duluan," terangnya.

Abdul Aziz Masindo/Otoseken.id
Ilustrasi mobil mengalami overheat

Baca Juga: Cc Mesin Mobil Makin Besar, Benarkah Butuh Oktan BBM Lebih Tinggi?

Dari sini, ruang bakar mesin mengalami peningkatan temperatur yang lebih tinggi.

Suhu panas timbul dari pembakaran BBM sebelum titik mati atas (TMA) piston dan dari pembakaran ideal ketika pemampatan udara dan BBM.

"Ada dua pembakaran yang terjadi, ruang bakar jadi lebih panas," tekan Amiaw.

Dampak awalnya mesin mudah mengalami overheat akibat panas berlebih di ruang bakar.

"Kalau dibiarkan terus piston itu bisa meleleh, blok head retak, klep bengkok, sampai mesin jebol," wanti Amiaw.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Blok Mesin Mobil yang Dibongkar Setelah Mengalami Overheat

Baca Juga: Mesin Kompresi Tinggi Bisa Isi BBM Oktan Rendah Berkat Teknologi Ini

Ditambah efek knocking, pengabutan bahan bakar jadi tidak sempurna yang memudahkan pembentukan karbon.

"Proses pembakaran mesin kurang 'api biru', tidak benar-benar terbakar sempurna," sebut Amiaw.