GridOto.com - Penyelesaian proyek Jalan Tol Semarang-Demak di Jawa Tengah, terus dikebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kehadiran Jalan Tol Semarang-Demak ini diharapkan dapat melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara.
Sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di Demak.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, berpesan agar pembangunan Tol Semarang-Demak tetap memperhatikan aspek konstruksi, aspek waktu, dan aspek keuangan.
"Ini technical challenge, jadi harus benar-benar diperhatikan," ujar Basuki dalam keterangan tertulisnya, Selasa (05/07/2022).
Adapun Jalan Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 km, dibangun dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU).
Seksi 1 untuk ruas Semarang atau Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan biaya Rp 10 triliun.
Sementara seksi 2 untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Saat ini pada seksi 1 tengah dilakukan trial embankment sepanjang 0,4 km dengan progres 7,63 persen dan diharapkan selesai pada Januari 2023 mendatang.
Baca Juga: Digadang-gadang Bisa Cegah Rob, DPRD dan Pemkot Semarang Minta Proyek Tol Semarang-Demak Dipercepat
Selanjutnya untuk seksi 2 saat ini sudah tahap konstruksi dengan progres mencapai 87,4 persen dan ditargetkan rampung akhir tahun ini.
Pembangunan seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT. Virama Karya (Persero) dengan biaya konstruksi sebesar Rp 4,7 triliun.
Jalan Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut diperkuat dengan matras bambu setebal 13 lapis.
Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan cara pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD, serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.
Sehingga dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi tanggul laut ini permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe-Sayung dapat teratasi pada 2023 mendatang.