Nelson Piquet Minta Maaf Soal Komentar Bernada Rasis ke Lewis Hamilton, Kini Terancam Dilarang Masuk Paddock F1

Rezki Alif Pambudi - Kamis, 30 Juni 2022 | 15:40 WIB

Nelson Piquet terancam dilarang masuk paddock F1 gara-gara komentar rasis ke Lewis Hamilton (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Nelson Piquet Sr terancam tak bisa masuk paddock F1 lagi, gara-gara komentar bernada rasis ke Lewis Hamilton.

Komentar rasis Nelson Piquet Sr. yang ditujukan kepada Lewis Hamilton tersebut, terjadi dalam sebuah wawancara yang berlangsung pada akhir 2021 lalu.

Wawancara dibawakan reporter Ricardo Oliveira, kemudian Legenda F1 ini memberikan komentar soal insiden F1 Inggris 2021 antara Lewis Hamilton dengan Max Verstappen.

Dalam wawancara tersebut, Piquet menggunakan kata 'Neguinho' untuk menyebut sosok Hamilton.

Kata Neguinho ini sangat kontroversial, dalam bahasa Portugal merujuk kepada istilah 'Negro' yang mendiskreditkan orang kulit hitam.

Di sisi lain, kata Neguinho ini juga disebut bisa berarti sapaan akrab seperti kata 'Nigga' yang sering dipakai oleh orang kulit hitam di Amerika Serikat.

Namun untuk kasus yang dialami Piquet, banyak yang menganggap dirinya sengaja memakai kata tersebut untuk merendahkan juara dunia tujuh kali tersebut.

Meski sudah terjadi pada 2021 lalu, isu rasis Nelson Piquet ke Lewis Hamilton ini tampak sengaja dinaikkan menjelang F1 Inggris 2022 akhir pekan ini.

Gara-gara masalah rasisme tersebut, kabarnya juara F1 tiga kali ini akan mendapat sanksi berat yakni di-banned dari paddock F1.

Baca Juga: Sukses di Balapan Formula 1, Red Bull Racing Segera Bikin Hypercar Sendiri

Kini Nelson Piquet Sr. pun telah memberikan klarifikasi, sekaligus surat permintaan maaf terbuka kepada Lewis Hamilton.

"Apa yang kukatakan telah dipikirkan dengan buruk, aku takkan membela diri," kata Piquet dilansir GridOto.com dari Sky Sports.

Piquet mengklaim bahwa kata-kata yang dipakainya itu tidak untuk menjelekkan Hamilton.

"Tapi aku ingin mengklarifikasi kata itu digunakan terlalu melebar dan sebenarnya biasa digunakan dalam bahasa Brasil Portugis sebagai sinonim 'pria' atau 'seseorang' dan tak dipakai untuk menyerang," jelasnya.

"Aku takkan pernah menggunakan kata-kata seperti yang dituduhkan dalam beberapa terjemahan. Aku mengutuk setiap saran yang mengatakan bahwa aku menggunakannya untuk melecehkan pembalap dari warna kulitnya," sambung ayah dari mantan driver F1, Nelson Piquet Jr. ini.

Pria 70 tahun sekaligus calon mertua dari Max Verstappen ini merasa kata-katanya diputar oleh media-media untuk memanaskan situasi.

"Aku meminta maaf dari lubuk hati untuk semua orang yang terkena dampaknya, termasuk Lewis yang merupakan pembalap hebat, tapi terjemahan dari beberapa media yang tersebar di dunia maya tidak benar," jelasnya.

"Diskriminasi tak ada tempat di F1 dan aku senang telah mengklarifikasi pemikiranku dengan penghormatan itu," jelasnya.