GridOto.com - Aquaplaning adalah kondisi dimana mobil terasa melayang saat melintasi genangan air.
Gejala ini sangat berbahaya karena ban mobil hilang kontak dengan permukaan jalan.
Sehingga mobil pun tidak bisa dikendalikan ketika sedang mengalami aquaplaning.
"Kondisi ini kerap terjadi ketika mobil melintasi genangan air yang agak dalam dengan kecepatan tinggi," ungkap Kevin Sulaiman dari Ottoban, Warung Buncit, Jakarta Selatan.
Apalagi ditambah dengan telapak ban yang ukurannya sudah lebih lebar dari standar pabrik, kemungkinan aquaplaning semakin tinggi.
"Ban tidak sempat memecah air dengan sempurna sehingga seolah menabrak air," jelas Kevin, sapaan akrabnya.
Gejala aquaplaning yang terasa ke pengemudi adalah setir menjadi ringan dan mobil tidak bisa dibelokkan.
Trik ketika menjumpai genangan air di jalan, sebaiknya kurangi kecepatan dan lintasi dengan perlahan.
"Jadi ban mobil punya waktu untuk membelah air secara sempurna sehingga traksi ban selalu terjaga," sambung Kevin.
Selain mengurangi gejala aquaplaning, juga menghindari cipratan air berlebihan yang bisa mengenai perangkat kelistrikan mobil.
Untuk trik kedua, jika ingin mengganti ukuran ban yang lebih lebar, "Sebaiknya hanya naik dua ukuran saja dari ukuran standar pabrik," lanjut pria berkacamata ini.
Misalkan dari lebar 175 menjadi 195, 205 menjadi 225, dan seterusnya.
Dan ketiga, jangan belokkan setir saat aquaplaning terjadi, karena begitu ban mendapatkan traksi kembali, "Arah mobil akan langsung mengikuti setir, dan bisa hilang kendali," pungkas pria langsing ini.