GridOto.com - Jangan asal ikutan tren, ternyata ada kerugian jika kalian saat pasang per CVT motor matic terlalu keras.
Pasang per CVT motor matic terlalu keras memiliki kerugian jika dipasangkan pada spesifikasi mesin yang tidak sesuai.
Seperti diketahui, di pasaran sendiri banyak dijual per CVT aftermarket dengan beragam tingkat kekerasan mulai dari 1.000 RPM lalu 1.500 RPM sampai 2.000 RPM.
Semakin tinggi angkanya maka semakin keras per CVT tersebut dan tidak disarankan untuk motor yang speknya masih standar pabrikan.
Baca Juga: Masih Bingung, Apa Sih Kelebihan Kampas Rem Motor Berbahan Ceramic?
"Per CVT yang keras itu cocoknya untuk mesin yang sudah upgrade," buka Emanuel Albert owner bengkel Jaya Motor di Jl. Palem Indah No.15, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
"Sementara untuk motor standar itu kekerasannya paling 1.000 RPM atau bahkan tidak sampai," lanjut Albert sapaan akrabnya.
Ketika per CVT semakin keras, maka butuh dorongan yang lebih kuat dari roller dan juga v-belt untuk mendorong atau membuka pulley belakang.
"Efeknya tentu motor jadi tidak mau lari jika kondisi mesin masih standar jika kalian pakai per CVT yang lebih keras," ujarnya lagi.
Baca Juga: Ternyata Ini yang Jadi Penyebab Utama Lampu LED di Motor Cepat Putus
"Kalau pulley belakang sulit terbuka karena per CVT terlalu keras, mesin motor hanya meraung saja tapi akselerasinya loyo," tegasnya.
"Selain itu karena roller dan v-belt kerjanya lebih berat, dua part itu jadi rawan atau cepat ausnya," tutup Albert.
Makanya dianjurkan penggunaan per CVT disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai dengan spesifikasi mesin.
Jika kalian bingung, baiknya konsultasikan dulu ke mekanik kepercayaan kalian sebelum lakukan penggantian per CVT.