GridOto.com - Dalam beberapa bulan terakhir ini, diketahui aksi pencurian dengan modus pecah kaca mobil kian marak di San Francisco, Amerika Serikat.
Dalam laporan NBC, setidaknya ada 74 mobil yang dipecahkan kacanya setiap hari terhitung sejak 2021 lalu.
Aksi pecahkan kaca mobil ini tidak lepas dari kondisi ekonomi Amerika Serikat yang sedang dalam resesi.
Ditambah oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat dan tingkat suku bunga yang naik.
Kondisi ini juga diperberat dengan kenaikan harga minyak dunia, yang menyebabkan harga bahan bakar melambung.
Seorang sopir Uber yang ditumpangi GridOto.com, Francisco, mengatakan bahwa dalam tahun ini terjadi kenaikan harga bahan bakar yang signifikan.
Kesulitan ekonomi juga makin memicu terjadinya tindakan kriminal, terlihat di belahan jalan sudut kota San Francisco gelandangan menjamur.
Tak heran angka kriminal salah satunya memecahkan kaca mobil kerap terjadi, karena para pencuri ini berharap mereka dapat mengambil barang berharga di dalam mobil.
Seperti diketahui, street parking atau parkir di tepi jalan lumrah dilakukan oleh para pemilik mobil di berbagai wilayah Amerika Serikat, termasuk San Francisco.
Tak sedikit yang parkir di jalan dari malam hingga pagi hari, karena biasanya pada jam tersebut parkir di jalan tidak dipungut biaya alias gratis.
Parkir di jalan memang tidak memiliki sistem keamanan yang maksimal, karenanya mudah saja bagi pencuri untuk memecahkan kaca untuk mengambil barang berharga.
Saking takutnya, sejumlah pemilik mobil pun menaruh tulisan 'Don't break into car, there is nothing valuable inside.'
Secara harfiah, kalimat tersebut berarti 'tolong jangan pecahkan kaca, tidak ada barang berharga di dalam mobil ini'.
Di beberapa sudut jalan juga ditulis berjejer dengan papan penunjuk, mengenai pentingnya jangan meninggalkan barang berharga di dalam mobil.
Seperti 'Prevent theft, remove valuables, lock your car,' yang punya arti harfiah 'cegah pencurian, jangan tinggalkan barang berharga, kunci mobil Anda'.