Penting Pilih Oli Mesin Mobil Yang Tepat, Bisa Jaga Konsumsi BBM Irit

Radityo Herdianto - Selasa, 28 Juni 2022 | 07:00 WIB

Ganti oli mesin Nissan Grand Livina di bengkel spesialis (30/5) (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Penting pilih oli mesin mobil yang tepat, bisa jaga konsumsi BBM irit.

Pemilihan jenis oli sepatutnya disesuaikan dengan spesifikasi mesin mobil yang digunakan.

Seperti mobil sekarang yang cenderung butuh oli mesin encer synthetic base untuk mendukung kerja mesin mobil lebih kompleks.

Sisi positif lainnya adalah, diungkapkan oleh Arief Hidayat, CEO dan Founder Wealthy Group bahwa oli mesin yang tepat bisa menjaga konsumsi BBM tetap irit.

"Pelumasan yang baik menjaga kerja mesin tetap ringan," sebutnya dalam talkshow bertajuk 'Bagaimana Memilih Oli yang Tepat untuk Mobil Saya?' di Damai Indah Golf Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara (25/6).

Radityo Herdianto / GridOto.com
Ragam Produk Oli Mesin Mobil Keluaran Wealthy
 

Baca Juga: Undang Pelaku Usaha Bengkel dan Komunitas, Wealthy Group Beri Edukasi Memilih Oli Mesin Mobil

"Beban kerja mesin ringan, otomatis konsumsi BBM yang dibutuhkan lebih efisien," terusnya.

Arief menilai pelumasan yang baik dipengaruhi langsung dari viskositas oli.

Viskositas oli mesin menentukan seberapa cepat dan menyeluruh oli bisa masuk ke celah komponen.

"Celah komponen yang terlapisi oli secara menyeluruh mereduksi friksi yang bisa memperberat gerak komponen," terang Arief.

"Jika kerapatan mesin kecil dipakai oli mesin dengan viskositas tinggi maka kekentalannya tidak bisa meresap ke celah komponen dan memperbesar friksi," terusnya.

ryan/gridoto.com
ILUSTRASI. Pelumasan Oli Mesin Mobil yang Belum Sempurna
 

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Bahaya Oli Mesin Mobil Kurang dari Kapasitas

Begitu juga base oil yang dipakai saat ini rata-rata sudah synthetic base dengan aditif untuk mendukung pembakaran mesin.

"Oli mesin melapisi dinding silinder, fungsi aditif oli seperti demulsifier menjaga pembakaran di ruang bakar tetap optimal dan sedikit menyisakan residu karbon," jelas Arief.