GridOto.com - Selain pulang tanpa poin, para pembalap Honda juga mengkritik motor RC213V yang membuat kaki kepanasan saat melakoni seri MotoGP Jerman 2022.
Kondisi semakin buruk, lantaran cuaca di Sirkuit Sachsenring sedang panas-panasnya.
Suhu udara mencapai 35 derajat Celcius, sedangkan suhu trek mencapai lebih dari 51 derajat Celcius.
Masalah mesin yang sangat panas ini pernah dialami Ducati di masa lampau, makanya mereka buat komponen aero yang pada awalnya lebih berkonsentrasi mengatur aliran angin untuk mendinginkan mesin.
Sedangkan Honda yang saat ini membuat fairing untuk tujuan aerodinamika, dianggap para pembalapnya sendiri melupakan tujuan awal soal pendinginan mesin ini.
"Memalukan pabrikan seperti Honda tak bisa membuat fairing yang bisa mendinginkan pembalap dan motornya," ujar Stefan Bradl dilansir GridOto.com dari The-Race.
"Setelah menguntit beberapa orang di beberapa tikungan saja, aku tak bisa mengerem dengan tangan kananku, tuasnya menjadi sangat panas dan aku tak bisa mengontrol motornya," jelas Bradl.
Hasil burut tanpa poin di Sachsenring pun salah satunya dianggap karena masalah ini.
Masalah panas ini mengganggu ketahanan dan performa para pembalap.
Baca Juga: Hasil Balap MotoGP Jerman 2022 - Pecco Bagnaia Nyungsep, Fabio Quartararo Menang di Sachsenring
"Setelah beberapa lap, aku harus mundur dan mencari aliran angin segar untuk motor dan tubuhku. Aku hanya berusaha menyelesaikan balapan, secara fisik sudah melebihi batas dan aku juga membakar kaki kananku karena panas," jelas Bradl.
Sedangkan Pol Espargaro yang mengalami cedera sejak hari Jumat, mengaku pusing gara-gara kepanasan.
"Aku tak bisa bernapas. Aku juga pusing ditambah panas di kakiku. Masalah ini sudah ada sejak dua tahun sejak aku datang, aku merasa sakit dan memutuskan mundur. Aku tak bisa lanjut, sangat ekstrem," ujar Pol Espargaro.
Bahkan di sesi lain yang suhu udaranya tidak terlalu panas, masalah panas motor Honda ini juga terasa sekali.
Nakagami pun juga merasakan masalah itu, tapi melakukan beberapa modifikasi bersama mekaniknya sendiri untuk mencoba mengatasi masalah ini.
"Rasanya seperti kaki kanan terbakar, tapi kupikir aku tidak sebermasalah Stefan," ungkap pembalap tim LCR, Takaaki Nakagami.
"Kami membuat beberapa modifikasi di sepatu dan fairing dengan beberapa lakban reflektif untuk menghindari masalah ini, tapi aku cuma balapan selama 7 lap dan aku tak mengalami masalah sebesar itu," jelasnya.
Selain musim panas di Eropa, MotoGP akan melakukan tur di Asia tepatnya di Thailand bulan Oktober mendatang.
Balapan di Thailand mungkin saja akan memberikan masalah panas lagi ke motor Honda.