GridOto.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyatakan, target penurunan jumlah fatalitas kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan sebesar 50 persen pada 2020 masih sulit dicapai.
Target penurunan angka fatalitas kecelakaan ini, berdasarkan laporan yang terdapat di lampiran Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Dalam Perpres tersebut menyebutkan bahwa tahun 2018, WHO telah menerbitkan Global Status Report on Road Safety (GSRRS) yang merupakan alat monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Dekade Aksi Keselamatan Jalan selama 2011 - 2020 secara global.
Selain itu Djoko Setijowarno, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat mengatakan, kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia jadi penyebab kematian tertinggi bagi kelompok umur anak-anak dan remaja.
"Di Indonesia kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan merupakan penyebab kematian peringkat pertama bagi kelompok umur anak-anak dan remaja," ujarnya dalam rilis resmi MTI, Jumat (18/6/2022).
"Lalu sekitar 50 persen korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan adalah pengguna jalan yang rentan seperti pejalan kaki, pengendara sepeda dan pengendara motor," sambung Djoko.
Berikutnya dari data Kepolisian Negara Republik Indonesia, jumlah korban kecelakaan lalu lintas pada periode tahun 2010 - 2030 berkisar antara 147.798 - 197.560 jiwa.
Sedangkan untuk jumlah korban meninggal dunia berkisar antara 23.529 sampai 32.657 jiwa.
Kemudian dari data tersebut, pada 2020 terdapat angka kematian yang mencapai 23.529 jiwa atau setara dengan tiga jiwa meninggal dunia per jam.
Baca Juga: Ceroboh Pakai Lampu Hazard, Mobil Kamu Bisa Jadi Pemicu Kecelakaan
Jika dilihat dari kategori usia, Djoko mengungkapkan bahwa korban meninggal dunia didominasi usia produktif dari 15-34 tahun dan di posisi kedua adalah kategori usia 35-60 tahun.
"Bila dilihat dari sisi ekonomi, hal ini memberikan dampak kerugian yang cukup tinggi, baik secara makro pada sistem ekonomi nasional maupun secara mikro dalam perekonomian keluarga," ungkapnya.
Alasannya, semakin tinggi usia produktif meninggal dunia yang kemungkinan besar adalah tulang punggung keluarga, maka semakin meningkat pula jumlah keluarga yang rentan terhadap kemiskinan.
Lebih lanjut, tingkat presentasi fatalitas kecelakaan lalu lintas juga terlihat dari data yang diolah Integrated Road Safety Management System (IRSMS) pada 2021.
Berdasarkan kejadian kecelakaan selama tahun 2020, didominasi oleh motor sebesar 81 persen, kendaraan beroda empat sebesar 8 persen, dan kendaraan truk menempati posisi ketiga sebesar 7 persen.
"Sementara sepeda menempati posisi keempat, kemudian sisanya, sebesar 2 persen merupakan kendaraan lainnya seperti becak, delman, bajaj atau bentor, serta kendaraan alat berat dan kereta api," tutup Djoko.
Nah agar angka kecelakaan bisa turun khususnya untuk usia produktif, sudah sebaiknya kita mengedepankan keselamatan bersama saat berkendara ya sob!