GridOto.com - Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) resmi mengumumkan arahan teknis, untuk mengurangi porpoising yang dikeluhkan usai F1 Azerbaijan 2022 akhir pekan lalu.
Fenomena osilasi aerodinamika (porpoising) alias efek lumba-lumba ini jadi momok bagi Mercedes, khususnya di trek lurus Sirkuit Baku.
Mobil W13 memantul dengan frekuensi yang tinggi, bahkan sampai membuat Lewis Hamilton sakit punggung.
Pengoleksi tujuh gelar juara dunia F1 ini mengaku sampai melakukan terapi akupunktur selama akhir pekan, gara-gara badannya sakit akibat porpoising.
Bahkan, Lewis Hamilton tertangkap kamera kesulitan keluar dari mobil usai Grand Prix Azerbaijan.
Adapun rekan setim George Russell ini, terus menyerukan agar FIA mengubah aturan untuk bisa mengurangi porpoising ini.
Masalah porpoising ini dianggap memberikan dampak buruk terhadap kesehatan fisik pembalap.
Belum lagi dampak teknis akibat 'bottoming', saat bagian bawah mobil menghantam dan bergesekan keras dengan aspal karena porpoising ini.
Ada pro dan kontra terkait usulan tersebut, karena beberapa pihak menganggap Mercedes terlalu melebih-lebihkan.
Baca Juga: Lewis Hamilton Sakit Punggung, Kevin Magnussen Kasih Kabar Buruk di F1 Kanada 2022
Misalnya saja tim Red Bull dan pembalap tim Alpine, Fernando Alonso, mengklaim Mercedes mencari celah untuk mengubah regulasi yang ada untuk mencari keuntungan.
Padahal ada beberapa mobil yang berhasil mengatasi masalah porpoising ini.
Lando Norris pun sempat meminta Mercedes untuk tidak mengeluh, karena tim punya opsi untuk menaikkan ground clearance demi mengurangi porpoising.
Tapi hal itu sengaja tak dilakukan Mercedes karena akan mempengaruhi performanya.
"Arahan teknis dikeluarkan untuk memandu tim tentang langkah-langkah FIA untuk mengatasi masalah tersebut. Pertama, pemeriksaan lebih cermat di plank dan skid, baik dari segi desain ataupun keausan komponen yang diamati," tertulis dalam statement FIA, dilansir GridOto.com dari PlanetF1.
"Kedua, definisi pengukuran. Berdasarkan akselerasi vertikal yang akan memberikan batas kuantitatif yang bisa diterima soal pantulannya. Rumus matematikanya masih dianalisis FIA dan tim F1 diajak untuk berkontribusi dalam proses ini," jelasnya.
FIA pun segera mengadakan pertemuan teknis untuk membahas masalah rumus pengukuran ini, agar bisa mengurangi dampak fenomena porpoising dalam jangka waktu tertentu.
Arahan FIA mungkin sedikit membahagiakan buat Mercedes, namun tidak sepenuhnya apabila sudah jadi sebuah aturan ke depannya.
Saat ini solusi paling mudah adalah menaikkan ground clearance untuk mengurangi porpoising.
FIA pun diprediksi tidak akan jauh dari solusi tersebut untuk mengaplikasikannya dalam sebuah aturan yang akan diumumkan nanti.
Jika demikian, Mercedes malah dipaksa menaati aturan untuk menaikkan ground clearance mobilnya seperti tim lain, agar pembalapnya aman dari masalah kesehatan akibat porpoising.
Saat gelaran F1 Kanada 2022 akhir pekan ini, masalah porpoising diprediksi masih akan menjadi bahasan panas.