GridOto.com - Pembalap tim Pramac Racing, Jorge Martin, mengirim sinyal ancaman apabila tidak mendapat kursi di tim pabrikan Ducati musim depan.
Saat ini Jorge Martin di posisi yang masih kurang menguntungkan untuk memperebutkan kursi pembalap tim pabrikan Borgo Panigale, Italia tersebut.
Memang, Martin belum lama ini berhasil meraih podium saat melakoni seri terakhir di MotoGP Catalunya 2022.
Akan tetapi, penampilannya sepanjang musim 2022 ini masih kalah dari Enea Bastianini yang menggunakan motor Desmosedici GP21.
Jarak posisi di klasemen MotoGP 2022 juga cukup jauh, Martin hanya mengoleksi 51 poin sedangkan Bastianini memiliki 94 poin dengan raihan tiga kemenangan.
Marin pun sadar posisinya tidak unggul untuk bisa balapan di samping Pecco Bagnaia.
"Jika aku tidak bisa ke tim pabrikan. Aku akan mencari alternatif lain yang memungkinan," ujar juara Moto3 2018 ini seperti dilansir GridOto.com dari GPOne.
Sayangnya untuk saat ini tidak mudah bagi Martin jika ingin mencari tim lain karena bursa pembalap sudah sangat ketat karena mundurnya Suzuki dari grid.
Untuk itulah bertahan di Pramac untuk sementara masih menjadi opsi buat Martinator, paling tidak untuk 2023 saja.
"Aku tak masalah bertahan di Pramac, ini tim hebat. Di saat yang sama, agak telat masuk ke bursa pembalap. Aku sedang memikirkan masa depanku di Ducati," sambungnya.
"Tapi aku juga mengevaluasi beberapa pilihan, meskipun kupikir hal itu mungkin tidak diperlukan," lanjutnya.
Martin tahu dia akan tetap mendapat pasokan motor terbaik dari Ducati meskipun hanya membela Pramac.
Hanya saja tim pabrikan tetap saja berbeda dengan tim satelit dari segi manapun.
"Perbedaannya adalah siapa yang pegang kendali untuk memilih dan memutuskan. Ketika Ducati berbicara dengan para pembalapnya, mereka juga memperhitungkan aku," imbuh pembalap asal Spanyol ini.
"Tapi pada akhirnya Pecco dan Jack yang memutuskan. Sangat penting bagiku punya suara," jelasnya.