GridOto.com – Setelah F1 Azerbaijan 2022, terjadi perdebatan luar biasa mengenai porpoising atau efek lumba-lumba karena banyak pembalap menderita saat melaju di sirkuit Baku.
Yang ramai jadi pembicaraan, Lewis Hamilton sakit punggung karena mobil Mercedes W13 yang dikemudikannya memantul ekstrem.
Tingkat porpoising yang dialami oleh sebagian besar tim mencapai ketinggian baru yang menyebabkan rasa sakit dan nyeri.
Pembalap tim Mercedes, Lewis Hamilton adalah yang paling parah terkena dampaknya.
Juara F1 tujuh kali ini mengalami trauma punggung yang parah dari mobil Mercedes W13 yang memantul, akibatnya ia membutuhkan cryotherapy dan akupunktur.
Karena lewis Hamilton sakit punggung, bos tim Mercedes Toto Wolff berencana menyiapkan penggantinya jika pembalapnya itu tidak fit untuk tampil di F1 Kanada akhie pekan ini.
Dikutip GridOto.com dari gpfans.com, Hamilton tidak sendirian yang mengalami pantulan hebat dari mobil.
Karena pembalap lain seperti Pierre Gasly dari tim AlphaTauri dan pembalap tim McLaren, Daniel Ricciardo juga membicarakannya.
Bahkan pembalap mengklaim rasanya seperti bola basket yang dipantulkan rendah ke tanah.
Baca Juga: Masih Khawatir Sakit Punggung, Lewis Hamilton Janji Tampil di F1 Kanada 2022
Namun bos tim Red Bull, Christian Horner menyebut apa yang dialami Lewis Hamilton sengaja dibesar-besarkan, agar bis amengubah regulasi.
Christian Horner merasa saingannya itu 'mengejek' begitu keras tentang efek peraturan aerodinamika, sehingga mereka mencari perubahan untuk menutupi kekurangan mereka sendiri dalam desain mobil dan kegagalan untuk mengatasi masalah tersebut.
Jadi, apakah FIA harus mengubah regulasi?