GridOto.com - Bos tim Red Bull Racing, Christian Horner, cukup geram dengan keluhan Mercedes soal porpoising alias efek lumba-lumba di F1 Azerbaijan 2022.
Sejak hari pertama, pembalap dan petinggi Mercedes terus mengeluhkan masalah porpoising yang sangat parah di lurusan Sirkuit Baku yang cukup panjang.
Lewis Hamilton bahkan mengaku sampai menjalani akupunktur gara-gara sakit punggung, usai balapan terlihat kesakitan dan kesulitan keluar dari mobil.
Russell pun mengusulkan agar FIA mereview ulang untuk mengubah regulasi mobil F1 2022.
Modifikasi regulasi dengan beberapa perubahan dalam pengembangan mobil ini diharapkan bisa mengurangi gejala porpoising, terkait konsep ground clearance mobil generasi baru ini.
Horner pun menilai Mercedes terlalu melebih-lebihkan masalah porpoising tersebut, hingga menuduh mereka sengaja karena tak bisa mengatasi masalah ini dan tampil kurang kompetitif.
Dengan aturan yang baru, Mercedes coba mencari celah agar bisa lebih kompetitif pada musim 2022 ini.
"Aku akan mengatakan kepada mereka untuk teriak sekencang mungkin di radio team dan membuat isu ini sebesar mungkin. Ini adalah bagian dari permainan," ujar Horner dilansir GridOto.com dari ESPN.
"Kau bisa melihat itu memang mengganggu, tapi ada yang bisa dilakukan. Cuma itu akan mempengaruhi performa. Yang paling mudah adalah komplain dari sisi keselamatan, tapi tiap tim punya kebebasan memilih," jelas Horner.
Horner sama sekali tak bersimpati soal masalah porpoising tersebut, begitu juga dengan beberapa tim lain yang sependapat.
Kecuali jika seluruh mobil merasakan bahaya dan tak bisa mengatasi masalah ini, barulah menurut Horner perubahan regulasi pantas dilakukan.
"Jelas cara termudah adalah meninggikan bodi mobil. Tim bisa memilih untuk melakukannya," tegas Horner.
"Kupikir jika ada kekhawatiran keselamatan di grid, itu harus kita lihat. Tapi jika hanya mempengaruhi tim atau orang tertentu saja, maka harusnya bisa ditangani oleh tim itu," jelas Horner.
Menurut Horner sangat tidak fair karena sebagian tim bisa mengatasi masalah itu, tapi Mercedes ingin mengubah aturan untuk menguntungkan mereka.