GridOto.com - Legenda MotoGP sekaligus pemegang lima gelar juara dunia, Jorge Lorenzo, mengungkapkan alasan kenapa pamor MotoGP musim ini cenderung menurun.
Adapun masalah turunnya popularitas MotoGP juga sedang menjadi kekhawatiran banyak pihak di paddock.
Dalam beberapa balapan dengan aturan dan larangan yang sudah mulai renggang, jumlah penonton MotoGP masih jauh lebih sedikit dibandingkan edisi terakhir sebelum Covid-19.
Coba bandingkan balapan F1 dan MotoGP di Circuit de Barcelona-Catalunya yang digelar kurang dari sebulan terakhir.
Jumlah penonton F1 jauh lebih banyak dibandingkan penonton MotoGP selama akhir pekan.
Padahal MotoGP Catalunya adalah seri yang biasanya penontonnya cukup banyak dan jumlahnya berimbang dengan penonton F1 Spanyol, jelas ini menimbulkan kecemasan.
Ada beberapa hal yang dikemukakan sebagai penyebab utama tren turunnya popularitas MotoGP.
Beberapa pihak menyebut tiket MotoGP sekarang terlalu mahal, lalu ada yang mengkritisi masalah sulitnya menyalip gara-gara komponen aerodinamika.
Bahkan perginya sosok Valentino Rossi yang pensiun dan Marc Marquez yang cuti cedera pun sampai dikaitkan.
Baca Juga: Penggemar Turun, Valentino Rossi Harus Kembali Untuk Selamatkan MotoGP?
Di sisi lain, Jorge Lorenzo malah menilai sebenarnya MotoGP saat ini cukup kompetitif.
Memang salip-menyalip jadi lebih susah, tapi jarak antar-tim, pabrikan dan pembalap pada musim 2022 ini sekarang semakin rapat.
Engak cuma itu, setiap balapan pun selalu ada kejutan siapa pemenang dan peraih podiumnya.
Aprilia dan KTM kini bisa bersaing melawan tim besar seperti Yamaha, Honda, Ducati serta Suzuki.
Pembalap tim satelit bahkan bisa bersinar di era ini, misalnya saja Jorge Martin ataupun Enea Bastianini.
Tapi menurut X-Fuera, yang tidak dimiliki MotoGP saat ini adalah figur karismatik.
"Kau merindukan aku, seperti halnya merindukan Valentino Rossi, Casey Stoner dan Dani Pedrosa," ujar pemilik lima gelar dunia ini, dilansir GridOto.com dari Ruetir.
"Sekarang kita juga tahu Marc Marquez cuti dalam beberapa bulan. Menurutku kami adalah pembalap sangat berbakat, tapi kami juga punya sifat yang berbeda dan kami berkarisma," jelasnya.
Karisma itulah yang membuat disukai para fans, hingga mereka rela memberikan dukungan ke idolanya dan rela melawan para rivalnya.
Baca Juga: MT Helmet, Helm Rp 2 Jutaan Asal Spanyol Dengan Desain Anti Mainstream
Kadang permusuhan pembalap memang bikin orang pusing, tapi drama-drama semacam itulah yang membuat MotoGP menarik dan tidak monoton.
"Sekarang semua pembalap berteman, tidak ada rivalitas kompetitif sekuat dulu," tegas mantan pembalap Yamaha, Ducati dan Honda ini.