GridOto.com - Bos tim Haas Guenther Steiner mengungkapkan kekhawatirannya soal Mick Schumacher di F1 Azerbaijan 2022 akhir pekan ini.
Seperti yang diketahui, Mick Schumacher sudah mengalami dua crash yang cukup parah sepanjang musim 2022 ini.
Pertama di Arab Saudi, sedangkan yang kedua pada seri sebelumnya di Monako.
Dua kecelakaan parah ini cukup membuat tim Haas pusing karena biaya perbaikannya tidak sedikit, apalagi tim asal Amerika Serikat ini kekuatan finansialnya cukup lemah dibandingkan tim lain.
Tim Haas pun tampaknya tak bisa mentolelir jika ada crash parah lagi yang dialami putra legenda F1 Michael Schumacher ini.
"Aku akan bilang begitu. Karena kami akan punya pembicaraan serius karena kami bisa saja kehabisan suku cadang," ujar Guenther Steiner dilansir GridOto.com dari Racefans.net.
"Kami tak bisa terus melakukannya. Lihat seberapa besar uang yang kau buang kau tak bisa melakukan itu," jelas Steiner.
Untungnya setelah crash di Monako, sasis VF-22 yang ditabrakkan Mick Schumacher masih bisa diperbaiki.
Namun di sisi lain ada banyak part rusak dan harus diganti karena tak bisa diperbaiki.
Baca Juga: Jelang Formula 1 Azerbaijan, Sergio Perez Siap Berjaya Lagi di Sirkuit Jalan Raya Baku?
"Sasisnya bisa diperbaiki. Sasisnya sebenarnya tidak rusak parah tapi bodi dan part-part lainnya rusak jadi kami harus menggantinya," sambung Steiner.
"Semua dicek, ada beberapa pengecekan tapi semua bagus. Mesinnya aman tapi girboks jelas tidak baik-baik saja. Banyak part yang tidak bagus," jelasnya.
Batasan anggaran F1 2022 bukan menjadi masalah buat tim Haas, karena mungkin pengeluaran tim ini tidak akan mendekati batasan anggaran.
Masalah utamanya adalah jumlah anggaran itu sendiri, karena tim Haas tidak punya dana banyak seperti tim lain.
Lebih banyak crash mungkin saja membahayakan posisi Schumacher karena tim Haas bisa saja terancam kehabisan anggaran.
Jika anggaran habis, tentu Haas butuh pasokan dana lebih dan pay driver mungkin saja akan dibutuhkan untuk menopang keuangan tim.
Untungnya saat ini ada dukungan Ferrari yang memasok banyak komponen ke Haas, termasuk juga sasis yang dibuat oleh Dallara.
Beda halnya dengan kebanyakan tim yang membuat sasis dan beberapa komponen lainnya sendiri.
Selain itu Haas juga membawa suku cadang yang jumlahnya tidak sebanyak tim lain.
"Dallara bekerja siang dan malam agar kami mendapat suku cadang untuk tetap melaju. Uang akan selalu menjadi masalah karena kau harus membayar, tapi masalahnya juga kau harus punya suku cadang yang cukup karena produksinya tidak bisa banyak secara mendadak," sambungnya.
"Misalnya kau tak bisa membawa banyak cetakan bodi, kau hanya bisa memakai satu cetakan bodi dan butuh waktu untuk membuat bodinya," jelas Steiner.
Seperti yang terjadi di Arab Saudi, Haas memilih tidak menurunkan Mick Schumacher ke balapan karena tidak memiliki suku cadang yang cukup untuk perbaikan mobilnya.