GridOto.com - Pembalap tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, tampil semakin bagus dalam beberapa pekan terakhir di MotoGP 2022.
Dalam lima balapan terakhir Fabio Quartararo meraih dua kemenangan, dua podium 2 (P2) dan hanya sekali finis keempat.
Peningkatan performa Quartararo ini cukup unik, karena di awal musim motor Yamaha benar-benar kalah kencang dari seluruh rivalnya, khususnya dari segi top speed.
Yamaha yang dulunya selalu di papan atas, seolah tiba-tiba turun kasta gara-gara kelemahan di top speed, sementara pabrikan lain terlihat sangat kuat.
Masalah top speed sebenarnya masih belum banyak teratasi hingga sekarang.
Namun, nyatanya El Diablo tetap meraih hasil bagus dan masih kokoh memimpin klasemen MotoGP 2022.
Bahkan di Mugello yang punya trek lurus panjang pun, pembalap asal Prancis ini juga sulit dikejar oleh banyak pembalap dan bisa finis kedua di belakang Pecco Bagnaia.
Penampilan Quartararo dan Yamaha itu membuat Pecco Bagnaia sadar bahwa handling motor lebih penting dibandingkan top speed.
Makanya Ducati kini tidak bergerak lagi untuk mengembangkan top speed, tapi mengeksplorasi handling motor untuk mengejar kekuatan menikung yang dimiliki Yamaha.
Baca Juga: Setiap Tim Coba Komponen Baru di Tes MotoGP Catalunya 2022, Fairing Aprilia Paling Heboh
Pada tes MotoGP Catalunya Senin (6/6/2022) lalu, Ducati mencoba beberapa part yang berkonsentrasi di area tersebut.
"Saat ini baru sebatas tes. Aku tak tahu akan melihatnya lagi selama musim ini atau tidak. Part itu membantu kami agar tidak kehilangan banyak handling dan tetap menawarkan top speed lebih," ujar Pecco dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.
"Aku sebenarnya memilih top speed yang berkurang tapi punya handling yang lebih bagus tahun ini. Yamaha adalah contoh sempurna," jelasnya.
Top speed besar Ducati memang akan memberikan keuntungan di beberapa trek, seperti Red Bull Ring.
Tapi Pecco juga sadar, Yamaha tetap masih bisa unggul karena kemampuan menikung yang masih bisa menutup kekurangan top speed di banyak sirkuit.
"Kita bisa melihat jelas bahwa top speed bukan segalanya, tahun ini kami memperbaiki area ini dengan fairing baru," tegas murid Valentino Rossi ini.
"Tapi kami butuh grip menikung seperti Yamaha, kami sedang mengerjakan itu," pungkasnya.