GridOto.com - Beberapa proyek jalan tol Sumatera tampaknya terancam enggak bisa selesai sesuai target yang ditentukan.
Hal tersebut dikarenakan pemerintah ternyata kekurangan dana guna segera menyelesaikan proyek tol Sumatera.
Asisten III Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan, Drama Buhdy menyatakan proyek ini tercatat membutuhkan dana kurang lebih Rp 560 triliun.
"Sedangkan dana yang tersedia per Januari 2022 baru Rp 95 triliun," lanjutnya, dikutip dari Tribunsumsel.com, Jumat (03/06/2022).
Dengan begitu masih ada kekurangan sebanyak Rp 465 triliun lagi, agar pembangunan jalan tol Sumatera bisa digenjot lagi.
Guna mengatasi kekurangan dana itu, pemerintah melakukan perubahan tahapan pembangunan untuk tol Sumatera yang mana akan dibagi jadi tahap 1 hingga tahap 4.
Mulai dari pembangunan jalan tol Lubuklinggau-Curup-Bengkulu yang tadinya ditargetkan bisa selesai pada tahap kedua, untuk sekarang masih dirapatkan untuk dipindah ke tahap lainnya.
"Lalu untuk tol Prabumulih-Muara Enim, tol Muara Enim-Lahat dan tol Lahat-Lubuklinggau karena sudah berjalan dan masuk tahap keempat, maka diharapkan bisa diusulkan untuk masuk ke tahap kedua atau ketiga," paparnya.
Sedangkan untuk proyek tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapal Betung) tidak termasuk dalam perencanaan ini, karena pengerjaannya tak masuk ke anggaran kementerian.
Menurut Budhy, langkah tersebut masih mungkin dilakukan karena proses pengerjaannya sekarang berkutat di konsultasi publik.
Baca Juga: Waspada Macet, Ada Perbaikan Jalan di Tol Jakarta-Cikampek, Catat Lokasi dan Tanggalnya
Baca Juga: Jangan Salah Paham, Jalan Tol Bukanlah Jalan Bebas Hambatan, Begini Penjelasannya
Untuk diketahui, Achmat Asril Asri selaku Kepala Dinas PUPR Kota Lubuklinggau sempat menyebutkan kalau pembangunan tol yang menghubungkan Kota Lubuklinggau dan Kota Bengkulu, Sumatera Selatan ditunda untuk sementara waktu.
Adapun penundaan pengerjaan jalan tol ini dikarenakan masalah dana yang belum tersedia dari pemerintah pusat.
"Kami sudah dapat surat dari kementerian, penundaannya karena anggaran untuk pembebasan lahannya belum ada," paparnya.
Ia melanjutkan, kemungkinan pembebasan lahan untuk tol Lubuklinggau-Curup-Bengkulu baru bisa dilakukan pada 2025 mendatang.
Tapi hal itu sifatnya prediksi saja, karena perencanaannya masih dipegang oleh pihak kementerian.
Walau demikian, sebetulnya seluruh dokumen untuk pengerjaan jalan tol ini sudah disiapkan semuanya.
"Kendalanya anggaran dari pusat, kalau kami tidak ada kendala karena penetapan lokasi sudah diserahkan langsung oleh gubernur termasuk dokumen pembebasan lahannya," ungkap Asril.
Lebih lanjut Asli menuturkan, pemerintah pusat sebetulnya sudah berencana kalau sebagian dananya sudah ada maka pembebasan lahan dan pengerjaannya langsung dilakukan.
Jika menunggu anggaran keseluruhannya turun, maka pengerjaannya bakal semakin lama sehingga pemerintah memutuskan untuk menerapkan sistem estafet.
"Rencananya beberapa lahan dibebaskan dan langsung dikerjakan, tidak menunggu seluruh lahan dibebaskan baru dikerjakan," timpalnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Pembangunan Jalan Tol Sumatera Bakal Molor, Pemerintah Kekurangan Dana Rp 465 Triliun.