GridOto.com - Pol Espargaro berpeluang besar keluar dari tim Repsol Honda usai MotoGP 2022 berakhir.
Juara MotoGP 2020 Joan Mir yang menjadi korban keluarnya Suzuki, diprediksi kuat akan menjadi tandem baru Marc Marquez musim depan.
Meski sempat meraih podium pada balapan pertama di Qatar, penampilan adik Aleix Espargaro ini cenderung mengecewakan sejauh ini.
Honda kabarnya juga sudah tak terlalu mempercayai kemampuan pembalap yang sudah menjadi seorang ayah ini.
Bukti terbaru Honda malah memilih memberikan komponen-komponen baru yang dipakai Marc Marquez ke pembalap tim LCR, Takaaki Nakagami.
Padahal jelas posisi Pol Espargaro adalah pembalap tim pabrikan Repsol Honda yang sudah sewajarnya mendapat upgrade motor duluan.
Pembalap asal Granollers, Barcelona, ini pun mulai ancang-ancang mencari kursi balap di tempat lain.
Bahkan rider 30 tahun ini mengklaim sudah mendapat tawaran menarik dengan gaji lebih dari yang diterimanya sekarang.
"Juga di tempat lain. Kami tak cuma duduk diam dan aku punya tawawan lain yang sangat menarik," ujar Pol Espargaro dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
Baca Juga: Hasil FP2 Moto2 Catalunya 2022 - Joe Roberts Tercepat, Pembalap Tim Indonesia Masuk 10 Besar
"Barang kali secara ekonomi lebih menarik dibanding di sini di Honda. Tapi sebenarnya pada akhirnya yang kuinginkan bukan soal uang banyak saja, tapi juga bahagia, kenyamanan, dan meraih hasil bagus," jelas pemakai nomor 44 ini.
Sang pembalap yakin keputusan soal masa depannya akan dibuat dalam beberapa pekan ke depan.
Espargaro tidak menyebut secara detail tim mana yang akan meminangnya dengan gaji lebih besar tersebut.
Bahkan sebenarnya tidak jelas juga apakah tawaran tersebut tetap di MotoGP atau tidak.
Juara Moto2 2013 ini disebut-sebut akan kembali ke tim lamanya, KTM, namun hal itu juga masih belum pasti.
"Ada beberapa opsi berbeda, salah satunya kau bilang KTM. Tapi itu semua rumor, semua gosip. Karena juga ada beberapa pembalap yang situasinya sama, juga disebut ke KTM atau tim lain," lanjut Pol.
"Bagaimanapun, kami harus menunggu sedikit lagi dan melihat bagaimana semua berjalan. Seperti permainan catur, setiap orang akan menggerakkan bidaknya dan kami harus menunggu raja bergerak dan dari sana akan melihat peluang untuk mulai bergerak," tegasnya.