GridOto.com - Masih banyak mobil yang menggunakan power steering hidraulis.
Power steering hidraulis membantu membuat putaran setir menjadi lebih enteng karena dibantu oleh fluida bertekanan.
Ada pompa yang mengatur memberikan tekanan sesuai dengan arah putaran setir.
Power steering hidraulis ini juga enggak luput dari kerusakan.
Ada 3 hal yang membuat power steering hidraulis jadi gampang jebol.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Gejala EPS Rusak Habis Terendam Banjir
1. Oli Power Steering Jarang Ganti
Walau hanya membantu memberikan tekanan ke rack steer, namun oli power steering juga perlu diganti.
"Oli power steering yang jarang diganti berpotensi membuat rusak lebih cepat," buka Budi dari bengkel Intan Motor 77 spesialis power steering.
Interval penggantian oli power steering idealnya setiap 20.000-30.000 km.
Oli power steering yang diganti secara rutin bisa membuat awet dan enggak mudah rusak.
Baca Juga: Alasan Rakit Komponen Power Steering Mesti Pakai Gemuk Khusus
2. Karet Boot
Pada ujung rack steer terdapat karet boot.
Karet boot ini bertugas menjaga as rack steer dengan long tie rod agar tidak masuk kotoran.
"Karet boot yang sobek ini sumber masalahnya,kalau sudah rusak kotoran bisa mudah masuk ke as dan bikin sil jebol," tambahnya.
Perhatikan kondisi karet boot, jika sudah rusak sedikit ada baiknya ganti baru.
Baca Juga: Pasca Mudik Lebaran, Cek Kembali Kondisi Power Power Steering Elektrik
3. Posisi Setir
Tanpa tidak disadari, saat memarkirkan mobil dengan setir masih berbelok juga bikin power steering jadi mudah jebol.
Saat mesin mati dalam keadaan setir belok maka salah satu sisi mendapat tekanan oli power steering.
Selama mesin mati maka sisi tersebut mendapatkan tekanan berlebih.
"Jika dibiarkan biasanya sil jadi kalah dan muncul rembesan oli power steering," tutup Budi yang posisi bengkelnya ada di Harapan Indah, Bekasi.