GridOto.com - Sobat yang ingin mencari Sport Utility Vehicle (SUV) bekas, tidak ada salahnya melirik Hyundai Tucson lansiran 2010 hingga 2016.
Meskipun usianya sudah menginjak lebih darienam tahun, Hyundai Tucson generasi kedua ini masih tampak sporty dan keren.
Medium SUV dari brand asal Korea Selatan ini juga memiliki harga bekas yang cukup menarik, yaitu mulai Rp 90 juta hingga Rp 190 jutaan tergantung kondisinya.
Tapi selain harganya yang relatif terjangkau, kira-kira apa saja ya keunggulan Hyundai Tucson generasi kedua ini?
Wahidin Sugianto, Owner bengkel spesialis Hyundai Dian't Jaya Motor (DJM) di Tangerang Selatan mengatakan, kelebihan Hyundai Tucson generasi kedua yang pertama yaitu dari sisi mesinnya.
"Mesin 2.000 cc Hyundai Tucson cukup bandel, di sini enggak pernah ada penyakit atau masalah tertentu," ujarnya kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Pria yang akrab disapa Udin ini mengaku, masalah Hyundai Tucson kebanyakan masih terbilang wajar.
"Masalahnya paling di komponen kaki-kaki saja, tapi hal ini wajar karena faktor usia dan pemakaian," sebutnya.
Udin mengungkapkan, transmisi otomatis Hyundai Tucson juga tergolong tidak rewel asalkan dirawat dengan baik.
"Transmisi matik Hyundai Tucson enggak cengeng. Selama ini aman-aman saja asal perawatannya, anjurannya ganti oli matiknya setiap 20 ribu kilometer," ungkapnya.
Berikutnya, aspek kenyamanan juga jadi kelebihan Hyundai Tucson yang dapat dipertimbangkan calon pemiliknya.
"Suspensi hingga jok Hyundai Tucson generasi kedua ini tergolong nyaman dibanding para rivalnya. Suspensinya juga sudah pakai per keong, jadi mobil ini masih rekomen lah," sebut Udin.
Ia juga berujar kalau calon pemilik Hyundai Tucson tak perlu khawatir soal konsumsi bahan bakarnya.
"Buat ukuran SUV 2.000 cc, konsumsi BBM Hyundai Tucson irit kok dibanding SUV lain yang menonjolkan performa. Sebab Tucson lebib cenderung ke kenyamanan, tapi iritnya jangan dibandingkan sama mobil bermesin 1.500 cc ya," jelas Udin.
Sebagai catatan, kekurangan Hyundai Tucson yaitu dari sisi brand image yang terbilang kurang akrab dengan konsumen di Tanah Air.
"Kekurangan Hyundai Tucson cuma kalah pamor, karena kebanyakan orang Indonesia lebih suka dengan merek Jepang. Padahal mobil Korea juga oke dan spare part-nya relatif terjangkau," tutup Udin.