GridOto.com – Ternyata begini hasil test performa dan konsumsi bensin New KTM Duke 250, efek standar emisi tinggi jadi terasa lebih kalem dari versi sebelumnya?
Secara spesifikasi mesin tentunya tetap, 248,8 cc 1 silinder DOHC 4 katup injeksi berpendingin cairan dengan transmisi 6 percepatan.
Pakai ukuran bore x stroke 72 x 61,1 mm. Rasio kompresinya mencapai 12,5:1, dengan ukuran throttle body 38 mm.
Kendati punya rasio kompresi 12,5:1, tapi ternyata dikasih bahan bakar beroktan 92 seperti Pertamax mesin New Duke 250 ini bebas dari ngelitik.
Dipakai harian dan digunakan dengan kondisi jalan beragam dan menempuh jarak lebih dari 250 km, konsumsi bensin rata-rata New Duke 250 ini masih dapat angka 34 km/liter.
Tentunya itu angka yang tergolong irit untuk sebuah motor 250 cc. Sebagai perbandingan MT-25 cuma dapat 23,7 km/liter.
Soal efek dari penerapan standar emisi gas buang yang lebih tinggi, otomatis performa mesin mengalami penurunan.
Karena agar emisi gas buang lebih bersih harus ditempuh dengan mengurangi suplai bensin, serta menambah catalytic converter di saluran gas buang, yang efeknya pembuangan jadi lebih terhambat.
Enggak heran jika klaim performa maksimal mengalami penurunan dibanding versi sebelumnya, tapi bedanya hanya sedikit.
Baca Juga: Beredar Foto KTM Duke 990 Terbaru Lagi Keliaran, Tampangnya Sangar!
Tenaga maksimal New Duke 250 ini diklaim di angka 29,5 dk di putaran mesin 9.000 rpm, sedang torsi maksimal tetap 24 Nm di 7.500 rpm.
Bisa dirasakan langsung ketika berkendara adalah di putaran bawah, sebelum 5.000 rpm, tarikan terasa sedikit lebih kalem, muntahan tenaga dan torsinya tak sepadat versi sebelumnya.
Tapi, di putaran tengah ke atasnya setelah 5.000 rpm masih khas Duke 250 yang berkarakter overbore, padat berisi teriaknya cepat.
Walaupun sayangnya putaran maksimalnya tergolong rendah, limiter di 10.600 rpm. Tapi tenang, buat dipakai harian cukup main di kisaran 3-6 ribu rpm saja kok.
Karakter tersebut juga tergambarkan di grafik hasil tes dyno, di atas 5.000 rpm tenaga dan torsi sama-sama menanjak, kemudian turun setelah 9.000 rpm.
Kalau dari hasil tes dyno pakai mesin Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport, ternyata tenaga maksimal di roda terekam sebesar 25,09 dk di 8.840 rpm, sedang torsi maksimal 20,93 Nm di 7.220 rpm.
Walaupun tenaga mengalami penurunan, dengan bobot hanya 154 kg akselerasi New Duke 250 yang dites pakai Racelogic tetap tak bisa dibilang lambat, masih kilat!
Contoh untuk mencapai 0-60 km/jam, hanya butuh waktu 3,1 detik saja, lalu 0-100 km/jam 8,2 detik. Jarak 0-201 meter pun hanya 10,1 detik. Cukup cepat untuk naked bike 250 cc 1 silinder.
Karakter transmisinya juga menarik, gigi 1 sampai 4 sangat rapat dan putaran mesin gampang kena limiter.
Beda dengan gigi 5 dan 6, karena ternyata kedua gigi akhir ini karakternya overdrive. Gigi 5 pakai ukuran 23:22, sedang gigi 6 25:21 makanya di kedua gigi akhir ini sangat lama untuk mencapai limiter.
Masih dari area mesin, yang jadi catatan adalah kaki kiri terasa panas. Hal itu karena ada leher knalpot melingkar di sisi kiri blok, jadi hawa panasnya sangat terasa di kaki.
Heran sih, kenapa enggak dibikin seperti Duke 200, yang leher knalpotnya lewat bawah mesin jadi kaki lebih nyaman.
Tapi kalau bicara suhu mesin, ternyata justru lebih adem dibanding Duke 200. Di spidometer tertera suhu lebih sering main antara 8-9 bar.
Jadi kipas radiator tergolong jarang menyala, karena baru hidup saat suhu mencapai 10 bar sehingga hawa panas jarang terasa.
Bicara getaran, mesin bertandar BS-VI ini lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Lumayan halus, walaupun di atas 7.000 rpm tetap ada terasa di area kaki tapi ringan.
Oiya suara knalpotnya yang pakai silincer di samping cukup padat dan ngebas, didengarnya lebih enak dibanding model underbelly seperti milik Duke 200.