Nissan Kembangkan Teknologi LIDAR, Bikin Honda Sensing Minder?

Rayhansyah Haikal Wishnumurti - Selasa, 26 April 2022 | 09:00 WIB

Nissan Skyline yang digunakan untuk mengetes teknologi ADAS terbaru Nissan. (Rayhansyah Haikal Wishnumurti - )

GridOto.com - Nissan tengah mengembangkan teknologi Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) terbaru berbasis Light Detection and Ranging (LIDAR).

Berjulukan 'ground truth perception', teknologi semi otonom terbaru Nissan ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya.

"Nissan adalah yang pertama untuk menjual beberapa teknologi semi otonom pembantu pengemudi," kata Takao Asami, Senior Vice President for Global Research and Development Nissan.

"Saat kami melihat masa depan kemudi otonom, kami percaya hal yang terpenting bagi pemilik adalah merasa percaya diri dengan keselamatan kendaraan mereka," tambah Asami.

Kalau dikulik lebih dalam, teknologi 'ground truth perception' Nissan bisa bikin minder Honda Sensing ataupun Toyota Safety Sense paling canggih.

Rayhan Haikal/GridOto.com
Sistem simulasi ground truth perception di interior mobil.

Baca Juga: Nissan Pathfinder Rock Creek, Gayanya Adventure Inspirasi Modif Terra

Sejatinya teknologi ini memadukan data dan informasi dari LIDAR performa tinggi, radar, dan kamera yang ada di mobil.

Paduan data tersebut digunakan untuk 'merasakan' dan mendeteksi bentuk ataupun struktur di sekitar mobil maupun di kejauhan.

Nah menggunakan paduan data tersebut, sistem akan menganalisa situasi di sekitar mobil ataupun risiko lalu melakukan tindakan untuk menghindari kecelakaan.

Teknologi ini dikembangkan bekerjasama dengan Luminar, perusahaan teknologi yang ahli di bidang LIDAR, serta Applied Intuition.

Untuk mengetes teknologi terbaru ini, Nissan menyiapkan mobil tes ProPILOT Concept Zero berbasis Nissan Skyline atau Infiniti Q50.

Rayhan Haikal/GridOto.com
Nissan ProPILOT Concept Zero di salah satu skenario pengetesan.

Baca Juga: Nissan Skyline Mendapat Pembaruan Lagi, Dilengkapi ProPilot 2.0

Mobil tes tersebut dibekali satu sensor LIDAR, 10 kamera eksterior, dan 7 buah sensor radar di bodi mobil.

Ketika sistem bekerja, sensor yang ada di eksterior mobil tersebut mengambil data objek maupun kendaraan di depan untuk sistem simulasi di interior mobil.

Pada salah satu skenario pengetesannya, sistem mendeteksi mobil yang tiba-tiba mundur lalu membelokkan setir menjauh dari mobil tersebut secara otomatis.

Seraya membelokkan mobil, sistem mendeteksi adanya anak yang menyebrang lalu mengaktifkan rem hingga mobil berhenti sempurna.

Selain skenario tersebut, ada juga skenario ketika sistem mendeteksi tiga mobil perlahan di depan dan secara otomatis mengganti lajur. Canggih ya?