GridOto.com - Kerb sirkuit Imola jadi ujian pertama mobil baru F1 2022 yang berkonsep ground effect ini.
Dibandingkan tiga seri sebelumnya di Bahrain, Arab Saudi dan Australia, sirkuit Imola punya perbedaan besar soal kerb yang agresif.
Pada tahun sebelumnya, kerb ini tak menjadi masalah buat mobil generasi lama.
Namun dengan floor sebagai komponen aerodinamika utama, mobil generasi baru F1 2022 punya ground clearance yang lebih rendah.
Floor yang lebih rendah ini tidak mengalami masalah di tiga sirkuit awal, tapi hal yang sama tak berlaku di Autodromo Enzo e Dino Ferrari yang punya kerb agresif.
Tiap tim dikabarkan mencoba lebih berhati-hati karena floor agresif ini bisa langsung menghancurkan floor mobil.
Hal-hal yang terjadi di tahun lalu akan menjadi masalah jika dilakukan pada akhir pekan ini.
"Jika kau melihat start balapan tahun lalu, ketika Lewis Hamilton melebar melewati kerb tikungan 1 untuk menghindari Max Verstappen, hal itu bisa saja menghancurkan floor jika dilakukan dengan mobil F1 2022," ujar salah satu insinyur senior dilansir GridOto.com dari Autosport.
Tiap tim bisa saja membuat setting mobil dengan ground clearance lebih, tapi hal itu berisiko ke performa karena downforce akan berkurang signifikan.
Baca Juga: Trek Basah, Banyak Pembalap Kepleset di Sesi FP1 F1 Emilia Romagna 2022
Insinyur trek Alfa Romeo, Xevi Pujolar, mengiyakan bahwa para pembalap akan lebih berhati-hati akhir pekan ini.
"Jelas ada yang kami perhitungkan. Itu bisa jadi faktor pembatas. Di beberapa kondisi, dan kau perlu mengatur mobilnya, dan seberapa trek yang kau gunakan, kau harus berhati-hati dengan beberapa part, atau itu bisa mempengaruhi seluruh akhir pekan," ungkap Xevi.
Hal yang sama disadari pembalap tim Haas, Kevin Magnussen.
"Mobilnya lebih rendah dan kaku, jadi kerb akan terasa lebih keras dibandingkan saat dilewati pakai mobil lama," ungkapnya.
"Kita akan lihat, kuharap tantangan mobil baru ini akan tetap kompetitif saat melaju di kerb. Sekali lagi, kupikir mobil kami kuat di semua sisi jadi seharusnya jadi tak masalah," jelasnya.
Sesi FP1 berlangsung dalam kondisi basah.
Hal itu membuat para pembalap masih belum terlalu menekan untuk mencetak waktu bagus.
Ketika trek kering, risiko untuk melewati kerb akan lebih tinggi dan bisa saja jadi masalah.