GridOto.com - Lembaga pembiayaan kendaraan PT Federal International Finance (FIFGROUP) melakukan pemasangan Energi Baru Terbarukan (EBT) panel surya di cabang Bandung dan Cirebon, Jawa Barat.
Pemasangan panel surya ini jadi yang kelima dalam program 'Pemasangan Solar Panel Kapasitas 10,8 Kilowatts Peak (KWp)' setelah sebelumnya dilakukan di cabang Yogyakarta, Semarang serta Pamulang sejak 2019 hingga 2022.
CEO FIFGROUP, Margono Tanuwijaya mengatakan, pemasangan panel surya menjadi salah satu dorongan global untuk menyelamatkan eksistensi kehidupan manusia dari pemanasan global demi menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca.
"Untuk mendukung implementasi Environment, Sustainability, and Governance (ESG) demi mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus menyambut HUT ke-33, FIFGROUP memasang panel surya sebagai salah satu pembangkit listrik di cabang Cirebon dan Bandung,” ujarnya dalam rilis resminya, Kamis (21/4/2022).
Setia Budi Tarigan, Operational Director FIFGROUP menyebut, pemasangan panel surya kini menjadi langkah percepatan teknologi ramah lingkungan yang sudah digalakkan di berbagai bidang.
"Saat ini seluruh institusi, perusahaan, bahkan sejumlah negara tengah melakukan percepatan teknologi ramah lingkungan. Besar harapan kami dengan adanya pemasangan panel surya di kedua Cabang ini dapat berdampak dalam mendukung pelestarian lingkungan,” ucapnya.
Lebih lanjut, dipilihnya cabang di daerah Jawa Barat ini disebut sudah berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Data tersebut menyatakan rata-rata energi surya dari radiasi matahari yang dapat diperoleh di Provinsi Jawa Barat mencapai 2,56 sampai 4,15 KWh/m^2.
Sebagai informasi, Indonesia yang terletak di garis Khatulistiwa mempunyai sinar matahari yang besar sehingga sangat menguntungkan untuk dijadikan alternatif pembangkit listrik.
Baca Juga: Mercedes-Benz Sprinter Pakai Panel Surya, Disulap Jadi Mobil Camping
Sementara itu, EBT yang dipasang FIFGROUP di cabang Bandung dan Cirebon menggunakan sistem on-grid dengan panel surya yang digunakan memiliki kapasitas 10,8 KWp.
Melalui sistem tersebut, panel surya ini terhubung dengan jaringan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang diklaim mengurangi biaya tagihan listrik sekitar Rp 1,4 juta hingga Rp 2 juta per bulannya.
Dari segi lingkungan serta kalkulasi konversi penggunaan energi dengan emisi yang dihasilkan, penggunaan panel surya berkapasitas 10,8 KWp ini diakui dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 8,7 ton-CO2-equivalen.
Emisi ini perlu ditanggulangi agar efek rumah kaca dari gas karbon dioksida tidak semakin meningkatkan suhu bumi atau bisa mencegah pemanasan global.
Karena itu, pengaplikasian EBT semisal panel surya dirasa penting untuk menyelamatkan bumi serta kehidupan manusia di generasi mendatang.