GridOto.com - Bobotnya mengalami sedikit kenaikan dibanding R15 V3, segini capaian performa dan konsumsi bensin Yamaha R15M.
Agenda pertama R15M langsung digiring ke Sportisi Motorsport di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur untuk dynotest mesin 155 cc SOHC 4 klep + VVA pakai dynamometer Dynojet 250i.
Dari 6 kali run, didapat tenaga dan torsi maksimal di run ke-5, sebesar 15,67 dk di 10.010 rpm dan 12,32 Nm di 7.220 rpm.
Dari hasil itu, ternyata performa mesin R15M lebih rendah dibanding R15 V3 2017, yang mana di alat yang sama dapat tenaga maksimal 16,33 dk di 10.100 rpm dan torsi maksimal 12,58 Nm di 7.300 rpm.
Hasilnya ada selisih tenaga 0,7 dk dan torsi 0,3 Nm, jangan-jangan memang ada penurunan performa mesin seperti klaim Yamaha India saat launching R15M ya?
Jika diperhatikan lebih detail, perbedaan signifikan terlihat dari grafik tenaga R15M dari bawah naik secara linear, lalu tiba-tiba sebelum peak power langsung rata hingga limiter di 11.200 rpm.
Kalau di R15 2017 sebelum 10.000 rpm masih naik terus hingga puncaknya, kemudian turun. Efek dari tenaga yang lebih kecil, apalagi bobot tambah 3 kg jadi 140 kg, langsung berimbas pada hasil tes akselerasi yang diuji pakai Racelogic.
Untuk kecepatan 0-60 km/jam, R15M butuh waktu 4,2 detik. Padahal R15 2017 cuma 4 detik. Lalu 0-100 km/jam R15M perlu 11,7 detik, yang R15 2017 hanya 10,4 detik.
Pencapaian waktu untuk jarak tertentu pun ada penurunan, misal 0-201 meter R15M perlu 11,2 detik, sementara R15 2017 hanya 11 detik.