GridOto.com - Meski dibekali motor Desmosedici GP22 di MotoGP 2022, Luca Marini masih belum menunjukkan peningkatan performa signifikan dibandingkan musim lalu.
Luca Marini gagal finis 10 besar dalam empat balapan awal MotoGP 2022, bahkan hanya sanggup finis ke-17 di Circuit of The Americas (COTA).
Adik Valentino Rossi ini hanya sanggup mengumpulkan 10 poin dari empat balapan, hanya tiga poin lebih banyak dari sang rekan yang sekaligus seorang rookie, Marco Bezzecchi.
Pembalap tim Mooney VR46 Racing Team ini pun punya beberapa keluhan soal performanya.
"Aku merasa kurang bagus berakselerasi dan juga kecepatan di trek lurus dibandingkan pembalap Ducati lainnya," ujar Marini dilansir GridOto.com dari Todocircuito.
"Kami harus menganalisis dan memahami kenapa, itu masalah utama di Austin dan sisanya hanya konsekuensi masalah itu," jelasnya.
Marini merasa aneh ketika melaju sendirian tanpa rival yang ada di dekatnya.
Jadi saat sesi latihan atau kualifikasi, Marini merasa bisa lebih cepat.
Makanya di Argentina, Marini sempat meraih posisi ketiga pada kualifikasi.
Baca Juga: Berpeluang Pindah ke Honda di MotoGP 2023, Fabio Quartararo Diperingatkan Jorge Lorenzo
"Tenaga dan akselerasinya tak masalah ketika aku sendiri," katanya.
"Membandingkan datanya, kau bisa melihat aku kehilangan waktu di trek lurus, tapi entah kenapa, kami mencoba variasi elektronik tapi tak bisa menemukan solusinya," jelasnya.
Marini pun merasa ada problem lain yang berasal dari dirinya sendiri.
Pembalap asal Tavullia ini tak menampik postur badannya bisa mempengaruhi kecepatannya dibandingkan rider Ducati lainnya.
Seperti sang kakak Valentino Rossi, Marini juga punya postur besar dengan tinggi 1,84 m dan berat hampir 70 kg.
"Aku kadang kehilangan kecepatan di gigi pertama hingga kelima, aku lebih baik saat di gigi enam," beber dia.
"Aku sangat tinggi, aku sangat berhati-hati dengan posturku di atas motor, bukan soal tinggi badan, tapi masalah berat badan," lanjut Marini.
"Mungkin terlalu berat empat sampai lima kilogram," jelasnya.