GridOto.com - Pengusaha properti asal Grobogan, Jawa Tengah bernama Joko Suranto dibuat geram sama kondisi jalan di kampung halamannya.
Soalnya, jalan yang melintasi Desa Telawah hingga Desa Nampu, Kecamatan Karangrayung, Grobogan sudah rusak selama 20 tahun.
Kendati demikian, pemerintah daerah setempat tidak melakukan perbaikan pada jalan sepanjang 1,8 Km tersebut.
Alhasil, Crazy Rich asal Grobogan ini pun sampai turun tangan mengucurkan dana sebanyak Rp 2,8 miliar untuk memperbaiki jalan di kampung halamannya.
Melansir dari Kompas.com, pembangunan jalan itu diketahui sudah dilakukan sejak awal Ramadan 2022.
Adapun untuk progres pembangunannya, sekarang sudah mencapai 95 persen.
Suharnanik selaku Kepala Desa Jetis sekaligus Kakak Kandung Joko mengatakan, pembangunan jalan ini didasari atas rasa kemanusiaan.
Pasalnya, Joko merasa prihatin karena jalan di depan rumah keluarganya tak pernah dibenahi meski sudah 20 tahun rusak parah.
Pemerintah Desa (Pemdes) Jetis bahkan sudah berkali-ali mengajukan permintaan perbaikan jalan pada Dinas PUPR Grobogan.
Baca Juga: Kok Nanggung? Perbaikan Jalan Semarang-Solo Jelang Mudik Lebaran 2022 Cuma Begini
Puncaknya, Crazy Rich Grobogan tersebut dibuat jengkel karena setiap mudik harus mengeluarkan uang ratusan juta untuk menambal jalan yang rusah.
Mengingat, jalan ini jadi salah satu jalur penghubung menuju Kabupaten Boyolali tapi kondisinya memprihatinkan.
"Ini jalan kabupaten di bawah naungan Dinas PUPR, dulu sekali pernah diaspal tapi sudah lama hancur dan saat diajukan perbaikan tak pernah direspon," katanya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/04/2022).
Menurutnya, pembangunan yang sudah dinisiasi oleh Joko sudah dilakukan sejak awal Ramadan 2022 dan melibatkan 25 pekerja yang sebagian besar merupakan warga sekitar.
Adanya proyek perbaikan jalan ini pun disambut baik oleh masyarakat, karena bisa memuluskan akses perekonomian mereka.
"Intinya, adik saya (Joko Suranto) sudah habis kesabaran karena setiap mudik selalu kesulitan saat melintas, bahkan sudah beberapa kali dia mengeluarkan uang ratusan juta untuk menguruh jalan tapi tetap saja rusak," imbuh Suharnanik.
Suharnanik menyampaikan, Joko semasa kecilnya sudah dikenal berkepribadian baik dan acap kali berbagi dengan yang tidak mampu.
Bahkan sejak sukses sebagai developer properti, ia tidak segan untuk mengucurkan dana dari kantong pribadinya untuk pembangunan jalan rusak di daerah lain.
"Sampai pernah ikut patungan bangun masjid dan kalau pulang selalu bersodaqoh dan menyembelih sapi, kami menyebutnya amal jariyah ketika ada rezeki," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kesal Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Pengusaha Ini Keluarkan Rp 2,8 Miliar.