GridOto.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bilang rekayasa lalu lintas satu arah tidak cukup untuk mengantsipasi kepadatan kendaraan saat arus mudik Lebaran 2022.
Tahun ini memang seakan jadi pelampiasan bagi banyak masyarakat, mengingat dalam dua tahun terakhir mudik Lebaran sempat dilarang pemerintah.
Makanya diprediksi arus mudik nanti bakal padat kendaraan.
“One way saja tidak cukup, maka dari itu kita butuh penerapan ganjil genap nanti untuk mengatasi kepadatan lalu lintas,” ucap Budi Karya, Jumat (14/4/2022), dikutip dari Tribunnews.com.
Terkait penerapan ganjil genap ini, Budi mengklaim pihaknya akan melakukan sosialisasi agar tak menuai pro dan kontra di masyarakat.
“Kami akan simulasikan dan sosialisasi pada 25 April 2022, sehingga nantinya saat masuk periode mudik Lebaran sudah clear,” katanya.
Ia juga mengimbau pemudik bisa berangkat di waktu yang lebih awal agar terhindar dari risiko kemacetan lalu lintas.
Selain itu, menurutnya saat ini pemerintah tidak melarang aparatur sipil negara untuk mengambil cuti dan ini bisa dimanfaatkan untuk bisa mudik lebih awal.
Terkait antisipasi kepadatan lalu lintas saat mudik Lebaran 2022, Budi Karya Sumadi mengatakan akan ada tiga skema rekayasa lalu lintas.
“Ada tiga tiga rekayasa lalu lintas yaitu contra flow, one way dan penerapan ganjil genap di jalan tol,” bebernya.
Penerapan tiga rekayasa lalu lintas ini, lanjut Budi Karya, masih dalam pembahasan karena bisa dilakukan pada tanggal 28 April 2022 atau 25 April 2022.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Menhub Sebut Kebijakan Satu Arah Tidak Cukup Atasi Kepadatan Lalu Lintas Saat Mudik Lebaran 2022