Tim Mercedes Bingung Ferrari Mengatasi Porpoising atau Efek Lumba-lumba Lebih Baik di F1 Australia 2022

Fendi - Rabu, 13 April 2022 | 04:15 WIB

Lewis Hamilton di balap F1 Australia 2022. Mercedes belum bisa mengatasi efek memantul pada mobilnya (Fendi - )


GridOto.com – Tertinggal jauh dari tim Ferrari, Mercedes heran mobil tim berlambang kuda jingkrak itu dapat mengatasi masalah porpoising di balap F1 Australia 2022.

Seperti diketahui, salah satu masalah yang paling jadi perhatian pada musim balap F1 2022 adalah fenomena mobil goyang atau yang dikenal dengan porpoising.

Sesuai namanya 'porpoising', berasal dari kata 'porpoise' yang berarti lumba-lumba, mobil F1 2022 yang melaju akan terlihat bergerak seperti lumba-lumba saat berenang.

Tim juara dunia bertahan Mercedes memasuki musim F1 baru dengan percaya diri dapat menangani tuntutan peraturan baru, dalam upaya untuk mengklaim gelar konstruktor kesembilan berturut-turut.

Tim Mercedes kira-kira satu detik lebih lambat di di balap F1 Australia 2022 hari Minggu (10/4), meskipun George Russell finish ketiga dan Lewis Hamilton di urutan empat.

Tim berjuluk Silver Arrows memiliki masalah utama pada porpoising.

Ferrari juga mengalami masalah yang sama di sirkuit Albert Park, Melbourne kemarin, tetapi Charles Leclerc bisa tampil sebagai pemenang.

“Saya tidak memahaminya dan saya rasa tidak ada yang mengerti,” jelas Lewis Hamilton ketika ditanya mengapa Ferrari mampu mengatasi porpoising lebih baik daripada Mercedes.

Ia mengira mobil Mercedes juga dapat mengatasinya, “Tetapi tidak,” lanjutnya, dikutip GridOto.com dari gpfans.com.

Baca Juga: Juara F1 Australia 2022 Charles Leclerc Mengungkap Mobil Ferrari Masih Tidak Nyaman

"Bouncing kami lebih buruk dalam arti saat di tikungan dengan kecepatan tinggi, sehingga kami dapat melihat di mana kami kehilangan performa,” sebut Toto Wolff.

Ia menyebut mobilnya kehilangan hampir satu detik di tiap tikungan.

Apa yang dikatakannya itu adalah mengenai mobil yang memantul (bouncing).

Ferrari mampu mengatasi fenomena tersebut, mampu mengontrol bouncing di tikungan berkecepatan tinggi, secara efektif memasang kembali downforce melalui aliran udara dan menghasilkan kinerja yang diharapkan dari ground effect.

Mercedes memantul di zona pengereman dan melalui tikungan kecepatan tinggi, yang berarti aerodinamika ground-effect tidak akan menghasilkan downforce yang dibutuhkan dan mengakibatkan hilangnya cengkeraman ban, mempengaruhi kecepatan dan waktu.