GridOto.com – Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton dan George Russell akan start dari baris ketiga di balap F1 Australia 2022. Dua mantan pembalap F1 asal Inggris kasih komentarnya.
Tim Mercedes kalah bersaing dari tim Red Bull dan Ferrari sejak sesi latihan hingga kualifikasi F1 Australia 2022.
Pada sesi kualifikasi, Lewis Hamilton hanya mencapai posisi lima dan rekan setimnya George Russell di urutan enam.
Keduanya akan start di belakang pembalap Ferrari, Charles Leclerc yang menempati pole position dan dua pembalap Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Perez di tempat kedua dan tiga serta Lando Norris dari tim McLaren di posisi keempat.
Mantan pembalap F1 Johnny Herbert mengaku senang melihat Mercedes ditantang.
“Sangat menyenangkan bagi kami untuk melihat Mercedes ditantang, sangat disayangkan bagi Lewis (Hamilton) dan terutama George (Russell) yang masuk ke tim ketika dia berpikir segalanya akan menjadi lebih sengit,” kata Johnny Herbert.
“Tetapi mereka memiliki beberapa orang yang sangat bagus di sana yang saya yakin akan mampu membawa mereka ke garis depan,” lanjutnya, dikutip GridOto.com dari Sky Sports.
Pria berkebangsaan Inggris ini mempertanyakan apakah Mercedes akan bisa bangkit untuk bersaing memeprebutkan gelar juara.
"Hanya berapa lama waktu yang dibutuhkan dan apakah akan terlambat jika mereka berjuang untuk kejuaraan?” ucap Johnny Herbert yang balap F1 dari 1989 hingga tahun 2000.
Baca Juga: Jelang F1 Australia 2022, George Russell Khawatir dengan Tim Red Bull dan Ferrari
Baca Juga: Lewis Hamilton Ajak Valentino Rossi Balap F1, Begini Jawaban The Doctor
Paul di Resta yang juga mantan pembalap F1 asal Inggris, ikut berkomentar.
“Jika Anda melihat Ferrari, Anda dapat melihat porpoising (efek mobil mengayun seperti gerakan lumba-lumba) dan itu terlihat lebih buruk daripada Mercedes, tetapi mereka masih sangat cepat,” tuturnya.
Menurutnya, hal yang tidak menguntungkan bagi Mercedes adalah tim papan tengah lainnya melakukan sedikit lebih baik.
“Sehingga menempatkan mereka pada posisi yang lebih buruk dan di luar jangkauan dan mereka tidak memiliki margin yang nyaman untuk dimanfaatkan,” ulas Paul di Resta yang ikut balap F1 80 kali dari tahun 2011 hingga 2017.