Kemenhub Klaim 79 Juta Orang akan Mudik Tahun Ini, Pengamat Berikan Catatan

M. Adam Samudra - Kamis, 7 April 2022 | 11:11 WIB

Ilustrasi mudik Lebaran (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Survei Badan Litbang Perhubungan (Balitbanghub) tentang potensi pemudik Lebaran 2022 menyebut 79,4 juta penduduk akan melakukan perjalanan ke luar kota.

Salah satunya, puncak arus mudik diprediksi bakal terjadi pada hari ke-27 dan 28 Ramadan.

Pada survei pertama 20,3% atau 55 juta orang akan melakukan perjalanan ke luar kota, setelah dilakukan survei kedua mengalami peningkatan menjadi 29,4% atau 79,4 juta.

Bahkan potensi penggunaan moda mobil pribadi akan berada di angka 26,8% atau 21,3 juta orang, sepeda motor 18,7% atau 14,9 juta orang, bus 16,3% atau 12,9 juta orang.

Adapun untuk provinsi tujuan yang paling dominan akan dituju para pemudik yakni Jawa Tengah sebanyak 23,5 juta. Lalu diikuti wilayah Jawa Timur 16,8 juta dan Jawa Barat 14,7 juta.

Melihat hal itu, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno berikan beberapa masukan agar mudik tahun ini berjalan lancar.

Dilarang Bawa Sepeda Motor

Djoko menyebut, perlu antisipasi yang menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor saat mudik.

Menurutnya, untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor, sebaiknya disediakan fasilitas mudik gratis.

Namun apabila ingin tetap membawa motor lebih baik diangkut dengan truk, sementara pemudik diangkut dengan bus.

Baca Juga: Biar Enggak Ketipu, Masyarakat Diminta Cek Situs Spionam Kemhub Sebelum Mudik, Ini Caranya

"Sepeda motor bukan moda transportasi untuk perjalanan jarak jauh. Melarang anak-anak dibawa menggunakan sepeda motor," kata Djoko, Kamis (7/4/2022).

Namun apabila terpaksa harus menggunakan motor maksimal untuk dua orang saja, barang yang dibawa pun tidak boleh melebihi lebar setang kemudi dan tinggi tidak boleh lebih 90 cm dari sadel, dilarang bawa barang dengan tambahan di belakang.

Mudik gratis

Memang, biasanya mudik gratis membutuhkan persiapan selama tiga bulan. Mudik gratis tidak hanya menggunakan bus, namun ada kereta dan kapal laut.

Masih sangat memungkinkan dilakukan mudik gratis dengan menggunakan dana pertanggungan sosial masyarakat atau cost social responsibility/CSR dari BUMN. Pemberangkatan mudik gratis tidak lagi diselenggarakan di lapangan terbuka, seperti Lapangan Monas atau yang sejenis.

Angkutan Pelat Hitam Perlu Diwaspadai

Harus dicermati pula, keberadaan angkutan umum pelat hitam dan biro jasa yang sudah menawarkan mudik menggunakan bus pariwisata melalui media sosial.

"Pemerintah perlu mengantisipasi sejak dini. Kendaraan yang digunakan pasti tidak lolos ramp check, penumpang tidak diperiksa kesehatannnya, pengemudi tidak ikut tes kesehatan. Sanksi dapat diberikan terhadap PO Bus Pariwisata yang beroperasi dengan berkedok wisata mudik," ucapnya.

Di sisi lain, masih ada sejumlah armada truk yang masih kerap digunakan untuk mengangkut pemudik.

"Tentunya ada larangan penggunaan truk untuk membawa pemudik. Di masa Lebaran, juga penggunaan mobil bak terbuka digunakan untuk berwisata harus dilarang. Mulai saat ini sosialisasi itu perlu dilakukan," tegasnya.