GridOto.com - Red Bull Ring resmi memperkenalkan chicane barunya yang khusus dipakai di MotoGP.
Chicane tersebut dibuat di tikungan yang sebelumnya menjadi tikungan 2 Red Bull Ring.
Tikungan 2 ini memang sudah lama dikeluhkan banyak pembalap MotoGP selama beberapa tahun terakhir.
Para pembalap melaju sangat cepat di tikungan 2 dengan arah ke kiri, kemudian melakukan hard brake untuk membelok ke kanan di tikungan 3.
Jika terjadi crash di tikungan 2, akibatnya sangat fatal di mana motor ataupun pembalap yang crash akan kembali masuk ke trek pada tikungan 3.
Kasus bulan Agustus 2020 lalu misanya, saat terjadi insiden tak diduga yang bisa saja merenggut nyawa beberapa pembalap.
Kejadian bermula dengan crash antara Johann Zarco dan Franco Morbidelli di tikungan 2, terjadi karena pembalap asal Prancis tersebut tiba-tiba berganti racing line.
Keduanya crash terguling-guling di gravel dan karena kecepatannya yang tinggi, motor Zarco dan Morbidelli kembali masuk lagi di area setelah tikungan 3.
Di sana ada beberapa pembalap yang sedang melaju, di mana dua motor tersebut hampir saja menghantam Maverick Vinales dan Valentino Rossi yang sedang melaju.
Baca Juga: Gawat, Perang Rusia dan Ukraina Bikin Kedatangan Logistik MotoGP Argentina 2022 Terlambat
Keberuntungan membuat nyawa kedua pembalap selamat.
Setelah itu, pengelola sirkuit sempat memasang dinding pembatas bagian dalam tikungan 3.
Tujuannya agar jika ada crash di tikungan 2, motor tidak sampai masuk lagi.
Hal itu masih dianggap tidak cukup, makanya akhirnya Red Bull Ring membuat chicane baru untuk balap motor.
Chicane akan mengurangi kecepatan pembalap sehingga risiko crash dalam kecepatan tinggi bisa dikurangi.
"Pengurangan kecepatan sangat dibutuhkan untuk MotoGP di trek ini," ungkap sang desainer trek kondang, Hermann Tilke, dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
Uniknya, adanya chicane tidak menghapus tikungan 2 yang lama.
Jadi F1 tetap memakai layout lamanya sedangkan MotoGP akan memakai area chicane baru ini.
"Untungnya tidak berpengaruh ke area sirkuit lainnya meski proyeknya menantang, terutama karena masalah topografi dari permukaan tanahnya," jelasnya.