GridOto.com – Setelah dua putaran awal musim balap F1 2022, tim Mercedes tertinggal jauh dari tim Red Bull dan Ferrari. Apa rencana mereka pada seri ketiga di Australia nanti?
Dua putaran pembuka itu tidak membawa hasil positif bagi tim Mercedes.
Di GP F1 Bahrain dan Arab Saudi, pembalap tim Mercedes tidak mampu bersaing dengan kecepatan duo terdepan, Ferrari dan Red Bull.
Balapan di F1 Arab Saudi menjadi perhatian yang lebih besar, berada di trek yang lebih mulus, diharapkan Mercedes dapat meringankan masalah mobil yang memantul, ternyata tidak berdampak.
“Kami berasumsi pantulan akan lebih sedikit di Jeddah karena lintasannya lebih datar,” kata seorang engineer Mercedes kepada media Jerman, Auto Motor und Sport.
“Kami salah tentang itu,” lanjutnya, dikutip GridOto.com dari planetf1.com.
“Kami masih belum sepenuhnya memahami faktor apa yang memicu fenomena tersebut. Ini adalah proses belajar yang konstan,” ujarnya.
Lewis Hamilton tidak lolos dari Q1 pada sesi kualifikasi, sementara rekan setimnya George Russell berada di P6 setelah disingkirkan oleh Esteban Ocon dari tim Alpine pada Q3.
Pada seri ketiga F1 Australia 2022 akan berlangsung di sirkuit Albert Park, Melbourne, 10 April mendatang, Mercedes berencana membawa sayap belakang baru.
Baca Juga: George Russell Bilang Mercedes Kalah Telak dari Red Bull di F1 Arab Saudi 2022
Baca Juga: Pertarungan Mendebarkan di F1 Arab Saudi 2022, Begini Kata Bos Tim Red Bull Christian Horner
Sayap belakang baru untuk F1 Australia 2022 nanti sebagai upaya mereka untuk membuka kinerja mobil Mercedes W13 terus berlanjut.
Tetapi perhatian utama lainnya untuk Mercedes, selain memantul, adalah kinerja kecepatan tinggi mereka.
Auto Motor und Sport melaporkan mobil tim berjuluk Silver Arrows melaju hingga 11 km/jam di atas Red Bull di trek lurus, sementara di tikungan lima berbanding sembilan dan 15, mereka tertinggal 15 sampai 20 km/jam dengan Ferrari.
Namun Mercedes tidak mengidentifikasi power unit mereka sebagai kelemahannya.
Mereka percaya defisit kecepatan tinggi mereka lebih ke drag.
Untuk memperbaiki masalah itu, Auto Motor und Sport menyebut Mercedes akan memperkenalkan sayap belakang yang ditingkatkan buat di F1 Australia mendatang.