Bukan Masalah Serangan Rudal, Para Pembalap Lebih Khawatir Soal Karakter Sirkuit Jeddah yang Berbahaya

Rezki Alif - Minggu, 27 Maret 2022 | 22:17 WIB

Crash parah Mick Schumacher di kualifikasi F1 Arab Saudi 2022 jadi bukti Sirkuit Jeddah cukup berbahaya (Rezki Alif - )

GridOto.com - Jelang dimulainya balapan F1 Arab Saudi 2022, para pembalap mengkritik keras tingkat keselamatan Sirkuit Jeddah.

Bukan masalah ancaman serangan rudal dari Houthi Yaman lagi, tapi soal karakter trek Jeddah Corniche Circuit yang dianggap membahayakan keselamatan pembalap.

Kekhawatiran ini semakin besar setelah crash yang dialami Mick Schumacher di sesi kualifikasi.

Mick Schumacher kehilangan kontrol mobilnya saat melaju cepat di tikungan 10, kemudian menabrak dinding pembatas dua kali hingga mobil VF-22 yang dipakainya ambyar.

Mobilnya sampai terbelah menjadi dua, sementara sang pembalap sempat kesulitan dievakuasi.

Untungnya putra Michael Schumacher tersebut masih sadar dan tidak mengalami cedera, meskipun harus rela mundur dari balapan.

"Kupikir ini adalah tempat paling berbahaya di kalender, bukan rahasia soal ini," ungkap pembalap Red Bull Racing, Sergio Perez, dilansir GridOto.com dari Planet F1.

"Sangat menuntut keterampilan pembalap, mobilnya dan tim juga. Jika salah sedikit, akan ada insiden besar. Aku tak tahu apa ada yang bisa diubah di tikungan 22 atau 23 karena itu area yang sangat cepat," jelasnya.

Menurut Perez, balapan nanti akan lebih berbahaya dan mungkin saja terjadi banyak insiden.

Baca Juga: Doakan Lewis Hamilton Crash dan Meledak Seperti Romain Grosjean, Seorang Marshal F1 Arab Saudi 2022 Dipecat

Kesalahan sedikit saja, crash parah bisa terjadi.

"Jika kau crash, rasanya lebih sakit dari tempat lain di kalender karena dindingnya sangat dekat dan kecepatannya sangat tinggi," ungkap Carlos Sainz.

Meski mobil F1 sekarang sangat aman, Sainz tetap menilai crash sangat merugikan jika terjadi di Jeddah.

Menurutnya, harus ada revisi lagi soal Sirkuit ini ke depannya.

"Apakah pantas kau mengalami insiden parah padahal kau mungkin bisa memundurkan lagi dinding pembatasnya lebih jauh dan memberikan ruang kepada kami untuk memperlambat mobilnya ketika kehilangan kontrol?" sambung pembalap Ferrari tersebut.

"Ini adalah diskusi yang kami perlukan karena ini agaknya berada di ambang batas," jelas Sainz.

Lando Norris menambahkan selain soal dinding pembatas, kerb-nya juga harus diubah karena ukurannya yang besar dan cukup tinggi.

Padahal ground clearance mobil F1 dan mobil F2 yang balapan di Jeddah akhir pekan ini sangat rendah.

Beberapa pembalap sempat tergelincir dan kehilangan kontrol mobilnya saat menginjak kreb.

"Kupikir dengan tipe mobil seperti ini, kau tak seharusnya memasang kerb agresif padahal kecepatannya sangat tinggi," ungkap Norris.

"Akan lebih buruk untuk menyeimbangkan mobil dan kemudian ada banyak tikungan di sekitarmu dan sedikit salah saja akan terjadi crash seperti yang kita lihat," jelasnya.