2. Belt Drive
Saat ini belt sebagai penggerak di motor cukup populer di Indonesia.
Pasalnya, penggunaannya kerap ditemui di skutik.
Mulai dari Yamaha NMAX hingga Honda BeAT pakai belt.
Enggak cuma skutik loh yang pakai belt, motor gede seperti Harley-Davidson FXB Sturgis hingga Buell 1125R juga menggunakan sistem serupa.
Tapinya berbeda dengan skutik yang beltnya merupakan bagian dari transmisi CVT, pada motor 'bergigi' belt jadi seperti rantai nih fungsinya.
Keuntungan dari sistem penggerak ini adalah relatif bebas perawatan karena tidak perlu dilumasi.
Sistem penggerak belt juga enak digunakan karena jauh lebih mulus dengan sentakan dan suara tak sebising rantai.
Namun Belt Drive juga memiliki kekurangan, yaitu biaya perawatan dan penggantian yang cukup mahal.
Hal ini dikarenakan tingkat kerumitannya yang sangat sulit jika menggantinya sendiri, sehingga membutuhkan pekerja untuk melakukannya
Baca Juga: Desainnya Mirip Sepeda Bocah, Yamaha Malic Pakai Penggerak Unik, Cocok Buat Kolektor Motor Mini
3. Shaft Drive
Shaft drive atau gardan adalah yang termahal dibandingkan dua jenis yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kamu dapat melihatnya di motor-motor mahal seperti BMW K1600B hingga Honda VFR1200F.
Meski banderolnya selangit, namun sistem penggerak gardan ini sebanding dengan kualitasnya yang terkenal canggih dan hampir tidak pernah membutuhkan perawatan.
Komponen bagian dalamnya pun terbilang awet sob.
Perawatannya enggak terlalu rumit, pengguna hanya perlu mengganti cairan pelumas.
Namun demikian, kelemahan sistem penggerak ini adalah sulitnya menemukan penyebab kerusakan.
Sehingga membutuhkan waktu yang lama dan biaya perbaikan yang tinggi.
Menurut kalian mana penggerak yang paling cocok denganmu sob?