GridOto.com - Menjelang bulan puasa dan lebaran biasanya tren penjualan mobil baru alami peningkatan, sebab banyak keluarga yang membelinya untuk kebutuhan mudik.
Tentunya ini jadi pekerjaan rumah bagi para produsen mobil di Tanah Air, untuk meningkatkan kapasitas produksi agar bisa memenuhi lonjakan permintaan konsumen.
Menanggapi hal tersebut, PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengamankan ketersediaan atau stok di pasar mendekati lebaran tahun ini.
Khususnya untuk model yang diproduksi secara lokal, yang mana saat ini masih dalam kategori aman untuk hadapi lonjakan permintaan.
"Sejauh ini untuk model yang diproduksi secara lokal, teman-teman dari TMMIN dan ADM pastinya berusaha semaksimal mungkin," ujar Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran TAM belum lama ini saat ditemui di Jakarta.
"Kalau dibilang lebih banget enggak, tapi saya rasa lumayan cukup untuk memenuhi kebutuhan. Stok kami pun cukup lumayan pada Maret ini, jadi mudah-mudahan bisa memenuhi kebutuhan buat mudik lah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Anton mengungkapkan peningkatan permintaan akan mobil baru mendekati lebaran tahun ini bakal tergantung pada beberapa situasi dan kondisi.
"Sangat tergantung dari kondisi ekonomi, pandemi Covid-19 dan aturan-aturan mengenai mudik ya, mudah-mudahan (diizinkan mudik). Karena dua tahun belakangan ini kan faktor-faktor tersebut sangat memengaruhi," tutur Anton lagi.
Apabila kondisinya terus membaik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Anton pun berharap terjadi lonjakan permintaan akan mobil baru jelang lebaran 2022 ini.
Mengingat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum lama ini mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 23 Tahun 2022, tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Darat Pada Masa Pandemi Covid-19.
Salah satu poin pentingnya adalah bagi yang sudah divaksin penuh atau booster, tidak perlu lagi melampirkan hasil negatif tes antigan maupun PCR saat melakukan perjalanan.
Poin ini juga seolah menjadi sinyal, perjalan mudik lebaran 2022 bisa lebih longgar dari dua tahun belakangan sejak awal pandemi Covid-19.
"Jadi kalau tahun ini lebih baik dari tahun lalu, harapannya demand (permintaan) akan mengikuti," pungkasnya.