GridOto.com - Pemerintah terus mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, dalam rangka mencapai target net zero carbon emission pada 2060.
Pergeseran tersebut didukung Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019, tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
Agar prosesnya bisa semakin cepat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong masyarakat untuk konversi motor bensin menjadi listrik.
Menteri ESDM, Arifin Tastif, mengatakan konversi motor bensin ke listrik bisa menghemat pengeluaran hingga Rp 3,6 juta per tahun.
"Dengan konversi akan memberikan manfaat multiplier, hadi kalau katakanlah Rp 8 ribu pengeluaran per hari, sebulan sudah kurang lebih sekitar Rp 240 ribu," ujar Arifin dalam parade motor Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik, Kamis (17/03/2022).
"Dikali setahun sudah bisa jadi Rp 3,6 juta, dalam lima tahun cost-nya sudah bisa jadi Rp 18 juta," sambungnya.
Untuk itu, Arifin berharap bisa melakukan program konversi motor bensin ke listrik dengan target 120 juta pada 2030 mendatang
"Di Indonesia kurang lebih ada 115 sampai 120 juta unit motor, setiap tahunnya ada 6 juta unit motor baru, kalau di 2030 kita bisa berlakukan program konversi energi secara masif dan bisa konversi 120 juta unit motor ini menjadi motor listrik," ungkap Arifin.
Sekadar informasi, Kementerian ESDM telah berhasil konversi 100 unit kendaraan dinas pada 2021, terdiri dari 96 unit di lingkungan ESDM dan 4 unit kendaraan dinas yang berasal dari pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
Pelaksaan konversi tersebut dilakukan oleh Puslitbang Ketenagalistrikan EBTKE, yang telah memperoleh sertifikasi dari Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub dengan no. SK ETDRJB 1008.2021 pada tanggal 30 Juni 2021.
Setelah sukses konversi 100 unit motor bensin ke listrik ini, Kementerian ESDM menargetkan dapat melanjutkan konversi 1.000 unit pada 2022 ini.