GridOto.com - Presiden Joko Widodo menerima 20 pembalap di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (16/3/2022), sebelum melepas rombongan parade pembalap MotoGP.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima GridOto.com, para pembalap tiba sekitar pukul 09.30 WIB dan diterima langsung oleh Presiden Jokowi di halaman Istana Merdeka.
Setelah berbincang-bincang, para pembalap satu per satu masuk ke ruang kredensial untuk melakukan sesi foto bersama Kepala Negara.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menunjukkan motor Kawasaki W175 miliknya kepada para pembalap.
"Sama seperti Anda semua, saya juga suka mengendarai motor. Walaupun motor saya tidak sekeren milik kalian, tapi memiliki sejarah tersendiri," ujar Presiden Jokowi, dalam keterangan resmi itu.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga meyakinkan para pembalap bahwa Sirkuit Mandalika sudah siap untuk menggelar MotoGP Indonesia 2022.
Presiden juga berharap para pembalap dapat memberikan hasil yang terbaik pada MotoGP Mandalika 2022 nanti.
"Saya berharap yang terbaik untuk balapan Anda semua di Sirkuit Mandalika," tandasnya.
Usai sesi foto bersama, para pembalap MotoGP kemudian menuju motor masing-masing untuk melakukan parade dengan tema Pertamina Grand Prix of Indonesia: “Energy to Speed Up Parade”.
Baca Juga: Sampai Rela Panjat Pohon, Berikut Keseruan Parade Pembalap MotoGP Hingga Kehebohan Warga di Bundaran HI
Parade yang digelar dalam rangka pelaksanaan promosi Mandalika MotoGP 2022 tersebut, dilepas langsung oleh Presiden Jokowi dengan kibaran bendera.
Sebagai informasi, 20 pembalap yang bertemu Jokowi hari ini adalah Marc Marquez, Pol Espargaro, Joan Mir, Alex Rin, Francesco Bagnaia, Jack Miller dan Enea Bastianini.
Selain itu, hadir pula Fabio Di Giannantono, Johann Zarco, Jorge Martin, Alex Marquez, Takaaki Nakagami dan Andrea Dovizioso.
Ada juga Darryn Binder, Luca Marini, dan Marco Bezzecchi.
Bukan cuma mereka, ada pula pembalap Moto2 asal tim Pertamina Mandalika SAG Bo Bendsneyder dan Gabriel Rodrigo.
Tak ketinggalan dua pembalap muda asli Indonesia, Mario Aji dan Veda Ega Pratama.