GridOto.com - Siapa sangka para relawan komunitas Aksi Cepat Jalanan Jogja (ACJJ) kerap bantu kendaraan trouble saat malam hari, tapi dengan ilmu yang dipelajari secara autodidak.
Wajar saja, soalnya tidak semua relawan komunitas ACJJ memiliki background sebagai seorang mekanik bengkel.
Ada yang diketahui bekerja sebagai satpam, pedagang hingga menjadi takmir masjid.
"Memang ada yang background-nya mekanik bengkel, tapi 90 persennya malah bukan mekanik," jelas Kritanto, salah satu anggota ACJJ ketika ditemui GridOto.com, Sabtu (12/03/2022).
Agar para relawan bisa melakukan pengkondisian di jalanan, mau tidak mau mereka harus belajar secara mandiri terkait teknik-teknik yang diperlukan.
Misalnya mencari orang mau mengajari cara menambal ban, lalu para relawan belajar bareng-bareng.
Hingga akhirnya menemukan anggota dengan background mekanik, lalu memintanya mengajari cara mengganti fan belt dan lain-lain.
Kemudian pas ada anggota yang paham tentang mobil, mereka juga mencoba untuk melihat bagaimana cara perbaikannya dengan teliti.
"Dulu waktu awal-awal cuma bisanya tambal ban saja, tapi seiring berjalannya waktu ada anggota yang background-nya mekanik jadi kami bisa belajar," lanjut Kristanto.
Baca Juga: Kerap Bantu Kendaraan Trouble di Jalan pada Malam Hari, Begini Kisah Terbentuknya ACJJ di Yogyakarta
Pria yang akrab disapa Kris ini menambahkan kalau untuk perkakas yang dipakai, para relawan mau tidak mau membelinya sendiri-sendiri.
Sebut saja alat tambal ban, kunci pas dan perkakas lainnya yang disediakan sendiri oleh para relawan.
Bahkan, sampai ban dalam cadangan hingga beberapa spare part pun mereka beli secara swadaya.
Dengan begitu, semua relawan ACJJ yang bertugas gak perlu pusing lagi ketika melakukan pengkondisian.
"Paling tidak tiap motor pasti sudah ada alatnya," pungkasnya.