GridOto.com - Mazda CX-60 yang baru saja meluncur di Eropa merupakan salah satu dari serangkaian SUV teknologi mobil listrik terbaru Mazda.
Hadirnya CX-60 memperkenalkan platform baru SKYACTIV Multi-Solution Scalable Architecture yang menjadi awal transisi elektrifikasi Mazda.
Tidak hanya platform, Mazda CX-60 turut memperkenalkan tiga pilihan mesin termasuk dua mesin enam silinder bensin dan diesel mild hybrid.
Tapi pada peluncurannya, Mazda CX-60 memperkenalkan penggerak plug-in hybrid terbaru bernama e-SKYACTIV PHEV.
Penggerak e-SKYACTIV PHEV memiliki mesin bensin empat silinder aspirasi normal SKYACTIV-G berkapasitas 2.488 cc mirip seperti Mazda CX-5.
Baca Juga: Mazda CX-3 Ganteng Maksimal, Ekspos Body Kit Agresif dan Kaki Sporty
Mesinnya saja mampu menghasilkan tenaga 141 kW atau 191 dk/6.000 rpm dan torsi maksimum 261 Nm.
Nah berbeda dari CX-5, mesin tersebut bekerjasama dengan motor listrik penggerak roda bertenaga 100 kW atau 136 dk dan bertorsi 250 Nm.
Motor listrik tersebut terhubung langsung dengan baterai Lithium-ion berkapasitas 17,8 kWh.
Secara gabungan, mesin dan motor listrik CX-60 dapat menyalurkan output total bertenaga 327 dk dan torsi 500 Nm ke semua roda.
Hal ini membuat CX-60 memiliki torsi setara mesin 1GD Toyota Fortuner 2.8, tapi dengan tenaga yang lebih perkasa 123 dk.
Baca Juga: Mobil Baru Mazda CX-50 Mulai Diproduksi, Ini Pilihan Mesinnya
Mazda mengklaim CX-60 e-SKYACTIV PHEV dapat berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam waktu 5,8 detik saja.
Menariknya lagi, motor listrik CX-60 e-SKYACTIV PHEV dapat beroperasi selayaknya mobil listrik lho.
Lewat fitur mode berkendara Mi-Drive, pengemudi dapat menyalakan mode EV ketika melewati daerah rendah emisi.
Pada mode ini, baterai CX-60 e-SKYACTIV PHEV diklaim cukup untuk menempuh jarak 63 kilometer dengan kecepatan maksimum di bawah 100 km/jam.