GridOto.com - Setelah tahun lalu meraih satu kemenangan di Losail, performa Fabio Quartararo terjun bebas di MotoGP Qatar 2022 akibat ban yang tiba-tiba mengeras.
Pembalap berkebangsaan Prancis ini terlihat kesulitan mencetak lap bagus, untuk bisa menembus 10 pembalap tercepat sejak sesi latihan.
Performa motor YZR-M1 juga tidak mampu membawa Quartararo masuk 10 besar sampai FP3 selesai, hingga akhirnya terpaksa merangkak dari Q1.
Cukup miris, mengingat tahun lalu Quartararo adalah pembalap yang paling sering lolos ke Q2 karena performanya di lap tunggal sangat bagus.
Walaupun bisa naik ke Q2 setelah berjuang keras di Q1, sayangnya El Diablo hanya sanggup start dari posisi ke-11.
Memulai balapan dari posisi ke-11 jelas bukan suatu hal yang bagus baginya, dan terbukti selama balapan pembalap asal Prancis ini kesulitan.
"Mengingat kami memenangkan dua balapan tahun lalu di sini dan sekarang kami jauh di belakang, tentu aku khawatir," ujar Quartararo dilansir GridOto.com dari Todocircuito.
"Kami start dari barisan keempat, kami harus ke Q1 jadi tidak bisa dibilang aku percaya diri. Tapi aku bukan mekaniknya dan pekerjaanku adalah memberikan 100 persen dan fokus di setiap balapan," jelasnya.
Selain kecepatan maksimal yang masih kalah dari motor lain, Quartararo malah mengalami masalah lain yang membuatnya hanya bisa terpaku di papan tengah.
Baca Juga: Baru Balapan Pertama MotoGP Qatar 2022, Darryn Binder Sudah Bikin Kesal Remy Gardner
Masalah yang dimaksud adalah soal tekanan ban depan, yang tiba-tiba saja naik.
"Aku sebenarnya start dengan bagus, kemudian pada lap 2 tekanan bannya naik sangat tinggi, jadi aku harus melambar. Aku tak tahu kenapa," ungkap rekan Franco Morbidelli ini.
"Kemudian aku menekan dengan keras dan ban belakang mulai kewalahan. Jujur saja aku tak tahu apa yang terjadi, aku berharap punya kecepatan lebih tapi aku tak bisa melakukan yang lebih baik, ini adalah masalah," lanjutnya.
Biasanya tekanan ban mulai naik ketika bertarung dengan banyak pembalap, tapi Quartararo heran kenapa langsung terjadi sejak lap 2.
"Ban depan motorku kacau. Bukan bannya ya, tapi tekanan bannya terlalu tinggi dan kami harus memahami apa yang terjadi," tegasnya.