Happy Ending, Masalah Lahan Tol Balsam Seksi 5 Bakal Tempuh Jalur Damai, Ini Permintaan Warga

Ruditya Yogi Wardana - Minggu, 6 Maret 2022 | 15:45 WIB

Jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam). (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Happy ending, masalah lahan tol Balsam Seksi 5 akhirnya ditempuh lewat jalur damai.

Pertemuan antara pemerintah dengan para pemilik lahan di Kelurahan Manggar, yang terdampak proyek jalan tol Balsam (Balikpapan-Samarinda) akhirnya digelar.

Yesayas Rohy selaku Kuasa Hukum warga RT 37, Kelurahan Manggar, mengatakan bahwa pertemuan antara warga dan pemerintah sebenarnya sudah dilakukan berkali-kali.

Hanya saja, semua pertemuan yang sudah dilakukan sebelumnya tidak bisa membuahkan hasil positif.

"Akhirnya ada jalan keluar meski meang warga harus berdamai, tapi mereka sudah legawa," katanya, dikutip dari Tribunkaltim.co, Jumat (04/03/2022).

Menurutnya, para pemilik lahan sebetulnya sudah lelah dengan masalah lahan yang berkepanjangan itu.

Terlebih, upaya negosiasi yang sudah ditempuh selama ini selalu menemui jalan buntu.

Salah satu warga Kelurahan Manggar, Hermin Bangri, mengungkapkan dirinya sudah menerima opsi yang ditawarkan pemerintah.

Namun bukan soal tawaran pembagian 70:30 yang ditawarkan pemerintah, ia dan warga lain dengan tegas menolak.

Baca Juga: Sudah 4 Tahun Masalah Lahan di Tol Balsam Seksi 5 Belum Selesai, Warga Sempat Blokade Jalan

Baca Juga: Antisipasi Pelanggaran Kecepatan dan Marka Jalan, Tilang Elektronik Bakal Dipasang di Tol Surabaya-Gempol

Presentase pembangian ini dianggap bakal menguntungkan pihak yang mengklaim punya sertifikat.

Warga justru mengajukan pembagian 85:15, yang mana angka 85 persen untuk warga RT 37.

"Mereka kan tidak pernah muncul dan angka 15 persen sudah cukup untuk mereka, kalau kami dapat di bawah 85 persen ya jelas kami menolak," tegas Hermin.

Sementara itu, warga Kelurahan Manggar lainnya Foni, menilai warga yang tinggal dan menggarap lahan harus mendapatkan bagian yang lebih besar.

Pasalnya, warga yang tinggal dan menggarap lahan sudah banyak dirugikan selama ini.

"Tanah di belakang saya yang tidak ada tanamannya dapat Rp 55 juta, sementara kebun bapak saya yang ada tanamannya hanya dikasih Rp 2 juta," jelasnya.

Jika opsi damai tersebut ternyata tidak menyelesaikan masalah, maka warga mengancam akan memblokade jalan tol lagi.

Secara terpisah, Syaiful Bachri selaku Asisten Tata Pemerintahan Kota (Pemkot) Balikpapan, mengemukakan persoalan lahan terdampak proyek tol Balsam ini memang rumit.

Saking rumitnya, Pemkot Balikpapan harus melibatkankan banyak pihak untuk merumuskan solusi yang tepat.

"Kami turun untuk menunjukkan komitmen kami menyelesaikan persoalan lahan itu," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Warga Terimbas Tol Balsam di Manggar Balikpapan Legawa, Tempuh Jalur Damai Minta Pembagian 85%.