GridOto.com - Selain batas kecepatan, pemilihan lajur yang sesuai juga diperlukan sebagai kunci keselamatan saat mengemudi di jalan tol.
Adapun lajur kanan untuk mendahului, lajur tengah untuk kendaraan dengan kecepatan statis dan lajur kiri untuk kecepatan yang lebih rendah.
Namun, masih banyak dijumpai pengemudi yang bergerak statis dan betah di lajur kanan hingga menimbulkan kemacetan.
Andry Berlianto, Instruktur Safety Riding & Driving GDDC (Global Defensive Driving Consulting) mengatakan, pengemudi yang betah di lajur kanan dengan kecepatan statis ini sering disebut lane hogger.
"Ini bahaya karena akan mengganggu ritme berkendara kendaraan lain yang ingin mendahului dimana lajur kanan yang diperuntukan mendahului," ujar Andry kepada GridOto.com, Selasa (1/3/2022).
Selain itu, pengguna jalan lain yang tidak sabar dengan perilaku lane hogger ini biasanya akan terpancing mengambil lajur kiri atau bergerak zig-zag untuk menyalip.
Hal tersebut tentunya akan berbahaya dan berpotensi sebagai sumber kecelakaan.
Untuk itu, Andry menjelaskan pengguna jalan tol perlu memperhatikan etika berada di lajur kanan seperti mematuhi batas kecepatan.
"Bila ingin ada di lajur kanan pastikan kecepatan memang lebih tinggi dari lajur sebelah kirinya. Pastikan juga kecepatannya sesuai dengan batas kecepatan yang ada di jalan tol, misal maksimal 100 km/jam," ucap Andry.
Baca Juga: Sering Lihat di Jalan, Sudah Tahu Belum Kalau Truk Tangki Pertamina Bisa Angkut Beberapa Jenis BBM?
Kemudian, bila pengemudi ingin mengurangi kecepatan dari batas maksimal bisa berpindah lajur ke kiri agar tidak mengganggu kendaraan lainnya.
"Jangan berlama-lama di lajur kanan jika terpantau ada kendaraan yang hendak menyusul bisa terlihat dari kaca spion. Jadi segera berpindah lajur," pungkasnya.