Cerita Warga Bekasi yang Terjebak Macet 10 Jam di Puncak, Lewat Jalan Alternatif Tapi Malah Zonk

Naufal Shafly - Senin, 28 Februari 2022 | 20:10 WIB

Kemacetan super parah menuju kawasan Puncak masih terjadi hingga sekarang, Senin (28/02/2022). (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Kemacetan panjang di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat viral di media sosial pada Minggu (27/2/2022).

Menurut Kasatlantas Polres Bogor, AKP Dicky Anggi Pranata, kemacetan tersebut disebabkan oleh membludaknya jumlah kendaraan yang menuju kawasan tersebut.

"Salah satu penyebabnya banyak kendaraan yang mogok di jalan," ucapnya dikutip dari akun Instagram @bogor.terkini, Minggu (27/2/2022).

Seorang warga Bekasi bernama Umar Ghanim menceritakan pengalamannya kepada GridOto.com, saat terjebak macet di kawasan Puncak selama kurang lebih 10 jam.

Umar bercerita, ia dan keluarga hendak kembali ke Bekasi sekitar pukul 11.00 WIB dari hotel tempatnya menginap di sekitaran Taman Safari, Bogor.

"Saya keluar hotel sekitar jam 11 siang, saat berada di dekat pertigaan Taman Safari kondisi lalu lintas tidak bergerak," ucap Umar saat dihubungi GridOto.com, Senin (28/2/2022).

Melihat kondisi lalu lintas yang tidak bergerak, Umar berinisiatif memutar balik kendaraannya menuju jalan alternatif yang melewati perkebunan dan perkampungan warga.

Tapi nahas, jalan alternatif yang dilewatinya pun kondisinya macet parah hingga mobilnya tidak bergerak selama berjam-jam.

"Saya sempat turun dan tanya warga sekitar, ternyata menurut warga ada bus yang ambles di depan, sehingga kendaraan tidak bisa bergerak," jelasnya.

Baca Juga: Hindari Terjebak Macet Belasan Jam Seperti di Puncak Bogor, Pakai Cara Ini Gampang Kok

Umar pun akhirnya memutarbalikkan mobilnya lagi menuju jalan semula, dan terjebak kemacetan hingga pukul 21.00 WIB.

"Baru lancar sekitar jam 21.00 setelah melewati simpang Gadog," katanya.

Selama terjebak macet, Umar mengaku hanya bisa pasrah dan tidak mau mengambil risiko mencari jalan alternatif lainnya.

"Ya selama macet itu saya diam aja di mobil, sambil sesekali keluar jalan-jalan untuk merenggangkan otot," tukasnya.

"Kalau kondisinya enggak bergerak, mesin saya matikan, kaca jendela saya buka. Karena kebetulan cuacanya sejuk jadi enggak terlalu panas di dalam mobil," tutupnya.

Ia pun mengaku sangat kesulitan untuk membeli makan dan mencari tempat ibadah saat terjebak macet panjang tersebut.

Sebab, ia mengaku lebih sering tertahan di lokasi yang tanpa pedagang asongan atau warung makan.

"Saya dan keluarga enggak makan siang, baru bisa makan itu sekitar jam 18.00 WIB. Soalnya saya lebih sering ketahan di jalanan yang kanan kirinya kebun enggak ada tukang jualan," jelasnya.

"Cari makanan ringan dan air mineral di warung-warung pinggir jalan juga susah, soalnya pada habis semua," tukasnya.

Ia mengaku ini merupakan pengalaman pertamanya terjebak macet hingga 10 jam di kawasan Puncak, Bogor.

"Biasanya paling cuma sekitar 4-5 jam. Ini saya kaget juga sih, pertama kalinya macet sampai 10 jam gini dan sampai viral di media sosial," tutupnya.