GridOto.com - GridOto.com menguji Toyota Veloz yang diisi 7 penumpang dewasa melewati sebuah tanjakan di Jawa Barat pada Januari 2022.
Ternyata Toyota Veloz gagal melewati tanjakan dengan kemiringan 17 derajat, untuk videonya bisa dilihat di sini.
Kami pun sudah meminta penjelasan dari PT Toyota-Astra Motor (TAM) terkait hal ini dan pernyataan lengkapnya bisa ditonton di sini.
Selain itu kami juga meminta pendapat mekanik ahli mengenai hasil pengetesan Toyota Veloz yang gagal menanjak ini.
Pada awal Februari 2022 kami pun mewawancarai Taqwa Suryo Swasono, punggawa Garden Speed, di Rempoa, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Begini Proses Dyno Tes Toyota Veloz di Bengkel Spesialis, Panjang Juga
Menurut Taqwa, ada banyak faktor teknis yang bisa menjadi kemungkinan penyebab gagal menanjak.
"Semakin kesini perkembangan teknologi mobil, dalam hal ini mesin dan transmisi semakin kompleks," ungkap Taqwa.
Antara mesin dan transmisi saling terhubung dan bekerja berbarengan sehingga berpengaruh terhadap power delivery mobil.
Sederhananya, antara mesin dan transmisi itu saling ngobrol.
"Beda dengan mobil era 90-an ke bawah, antara mesin dan transmisi kebanyakan saling berdiri sendiri," ujar Taqwa.
Baca Juga: Ini Jawaban Mekanik Ahli Soal Toyota Veloz Susah Nanjak
Pada mobil tahun 90-an begitu pengemudi injak pedal gas, maka mesin mengeluarkan tenaga dan transmisi langsung menyalurkannya.
Nah, pada mobil modern seperti Toyota Veloz yang mesin dan transmisinya saling komunikasi dan terintegrasi tidak seperti itu.
"Saat pengemudi injak pedal gas 10 persen, belum tentu tenaga yang keluar 10 persen, bisa 8 persen atau malah 12 persen, tergantung setting pabrik pembuatnya," lanjut Taqwa.
Selain itu, transmisi juga akan melakukan penyesuaian penyaluran tenaga mobil.
"Tergantung dari pabrikan mobil men-tuning mobil yang diproduksi orientasinya ke performa atau efisiensi," lanjut Taqwa.
Baca Juga: Inilah Kesalahan yang Sering Bikin Mobil Transmisi CVT Gagal Menanjak
Inilah yang membuat faktor teknis yang bisa mempengaruhi gagal menanjaknya sebuah mobil itu banyak sekali.
Bisa dari mesin, transmisi, sasis, mekanikal atau sampai elektrikal.
"Dan waktu bagi pabrikan untuk menyelesaikan masalah seperti ini relatif, bisa sebentar kalau pabrikan sudah punya datanya atau lama kalau hal ini merupakan temuan baru yang membuat pabrikan mesti mengumpulkan data baru," tutup Taqwa.