GridOto.com Selain bikin putus, ini bahaya pakai v-belt motor matic yang sudah kelewat aus.
V-belt motor matic yang sudah aus pasti rawan putus saat motor berakselerasi.
Kondisi v-belt yang aus bahkan sampai putus ini ternyata bisa bikin kerusakan serius di part CVT lain.
Seperti diungkapkan M. Fathulloh dari IMT Garage di daerah Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, ada bahaya lain yang mengintai saat kalian paksa pakai v-belt yang sudah aus.
Baca Juga: Bukan Akal-Akalan Bengkel, Ini Alasan Oli Mesin Harus Ditambah Saat Ganti Filter Oli
"Saat v-belt putus itu memang rawan merusak part lain dan bisa bikin biaya servis lebih besar," ungkap Ian sapaan akrabnya.
Yang pertama dari pulley depan, v-belt putus bisa bikin as pulley jadi bengkok jika posisinya tertarik oleh v-belt.
"Pulley-nya juga bisa rawan rusak juga jika berbenturan dengan keras, rollernya biasanya harus ganti baru karena saat v-belt putus roller posisinya bisa berantakan tapi dia tetap berputar sehingga rawan termakan," bilangnya.
Selain itu per CVT juga sering ditemukan dalam kondisi rusak saat v-belt putus ketika motor di putaran tinggi.
Baca Juga: Jangan Dipaksa Lebih, Segini Umur Pakai Maksimal Filter Oli Motor
"Per CVT pasti rusak kalau terkenal hantaman dari sliding sheave, apalagi kalau putusnya saat kondisi digeber," tutupnya.
Jadi sebaiknya selalu ganti v-belt motor kalian secara berkala.
Baca Juga: Tips Perbaikan Motor Bekas Tipe Matic yang Akeselerasinya Lemot
V-belt di motor matic sendiri memiliki usia pemakaian rata-rata 20 ribu km.
Umumnya saat sudah digunakan lebih dari 20 ribu km mekanik akan menganjurkan pemilik untuk lakukan penggantian sebelum putus.