GridOto.com - Sebagian pemilik kendaraan bermotor kerap mencampur Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan nilai oktan atau cetane yang lebih tinggi dari biasanya.
Umumnya hal ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan performa kendaraan hingga membersihkan ruang bakar.
Lantas, apakah anggapan tersebut benar?
Menurut Irto Ginting, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), selama BBM masih satu jenis maka bisa bercampur.
Artinya setiap produk BBM dengan nilai oktan dan cetane berbeda maka masih bisa tercampur.
"Tetapi akan terjadi perubahan spesifikasi dari yang ditetapkan," kata Irto saat dihubungi GridOto.com belum lama ini.
Oleh karena itu, ia tidak menganjurkan pemilik kendaraan untuk mengisi BBM beda oktan, dan lebih baik sesuaikan dengan rasio kompresi mesin.
Sebagai contoh Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi 10:1 hingga 11:1, dan menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI).
Sedangkan Pertalite lebih dianjurkan untuk kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.
Baca Juga: Benarkah Kendaraan yang Lama Tidak Dipakai Bensinnya Bisa Basi? Ini Jawaban Pertamina
"Misal Pertalite dicampur Pertamax, akan ada perubahan spesifikasi di luar standar Pertamina, maka kami tidak bisa menjamin kualitasnya," terang Irto.
Jadi, lebih baik isi BBM sesuai dengan kebutuhan mesin, dan jangan mencampurnya sob.
Sebagai informasi, bensin yang dijual oleh Pertamina di antaranya ada Pertalite dengan nilai oktan 90, Pertamax 92 dan Pertamax Turbo 98.
Sementara untuk solar ada Pertamina Dex dengan nilai cetane 53 dan Dexlite 51.