GridOto.com - Selain pipa knalpot yang lebih panjang, Ducati juga memakai komponen unik yang terlihat pada shakedown test MotoGP 2022 di sirkuit Sepang, Malaysia.
Perangkat tersebut berbentuk kotak kecil berwarna hitam bermotif karbon, menempel pada bagian bagian atas muffler knalpot Akrapovic motor Ducati.
Perangkat ini menarik perhatian banyak orang karena tak biasanya benda seperti itu ada di ujung belakang knalpot, khususnya knalpot motor MotoGP.
Apalagi kotak kecil itu juga terhubung dengan kabel yang mengarah ke kotak salad alias salad box Desmosedici GP.
Banyak yang menebak-nebak apa fungsi part tersebut, termasuk juga dugaan bahwa alat tersebut berfungsi menjaga batas intensitas suara knalpot motor agar berada di angka 130 dB.
Marco Palmerini, kepala mekanik tim tes Michele Pirro, malah blak-blakan soal apa sebenarnya part yang terpasang itu.
"Tujuan perangkat tersebut sebenarnya sudah jelas. Itu adalah klep di knalpot," ungkap Palmerini, seperti dilansir GridOto.com dari GPOne.com.
Palmerini juga tak menutup-nutupi apa fungsi part tersebut.
"Tentu saja kita tak lagi membicarakan soal mesin 2-tak yang bekerja dengan gelombang tekanan yang mempengaruhinya, tapi klep ini di knalpot motor 4-tak punya tujuan lain," sambung Palmerini.
Baca Juga: Update Terkini Persiapan Sirkuit Mandalika Jelang Tes Resmi MotoGP 2022
"Bukan rahasia, part itu menambah kemampuan engine brake. Namun dalam praktiknya dia bekerja dengan manajemen elektronik dari ECU, yang berdasarkan beberapa parameter," jelasnya.
Komponen tersebut dibuat dari desain dan permintaan khusus Ducati, yang kemudian diproduksi oleh Akrapovic.
Sang crew chief juga membantah bahwa part tersebut dipakai untuk membatasi intensitas suara knalpot Desmosedici.
"Jelas bukan, suaranya diset 130 dB, sudah dicek dengan peralatan tertentu yang diposisikan di jarak tertentu, 50 cm dan beberapa sudut pandang dari knalpot," sambungnya.
"Kau harus mengukurnya dari area terbuka, berjarak 10 m dari tembok untuk memantulkan suara. Pada 5.500 rpm mesinnya tidak mudah stabil, jadi ada beberapa toleransi soal ini. Saat putaran mesin naik maka taraf intensitasnya juga naik," jelasnya.